Yogyakarta (ANTARA News) - Sejumlah wisatawan khususnya wisatawan mancanegara mengeluhkan kurangnya keterangan tertulis yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai informasi pendukung di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, sehingga mereka banyak mengalami kesulitan dalam memahami objek yang dilihat.

Seperti yang dikeluhkan wisatawan dari Slovenia, Greg (27), Selasa, dirinya tidak paham terhadap benda-benda yang dipajang di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, karena tidak ada keterangan tertulis yang menggunakan Bahasa Inggris.

"Saya sebenarnya sangat terkesan dengan keraton ini, tetapi sayangnya di sini tidak tersedia informasi yang menggunakan Bahasa Inggris," katanya ketika ditemui di Keraton Yogyakarta.

Ia mengatakan karena tidak ada informasi dalam Bahasa Inggris, dirinya tidak mengerti secara lengkap dan detil mengenai benda-benda yang dipajang di keraton seperti gamelan dan pusaka.

"Padahal tempat-tempat wisata lainnya seperti museum dan candi, tersedia informasi pendukung yang menggunakan Bahasa Inggris," katanya.

Sementara itu, wisatawan asal Belgia, Lionel (32) mengatakan karena tidak ada keterangan tertulis yang menggunakan Bahasa Inggris, dirinya mengandalkan pemandu wisata untuk menerangkan secara detil tentang keraton dan benda-benda yang dipamerkan.

"Untungnya pemandu wisata di sini memiliki pengetahuan yang sangat baik tentang keraton ini," katanya.

Sementara itu, terkait dengan Muktamar ke-46 atau Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Yogyakarta, keraton dipadati peserta muktamar (muktamirin) maupun penggembira yang sebagian besar berasal dari luar Pulau Jawa.

Salah seorang penggembira asal Padang, Sumatera Barat Hildawati Syafei (54) mengatakan dirinya ingin melihat bagaimana orang Jawa mempertahankan kekayaan budaya yang dimilikinya, termasuk keberadaan keraton yang sampai sekarang terawat dengan baik ini.

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat didirikan pada 1755 sebagai tempat tinggal sultan beserta rumah tangga istananya yang sampai sekarang masih menjalankan tradisi-tradisi budaya keraton.

Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi benda milik kesultanan di antaranya pusaka, replika kereta kencana, dan gamelan.(*)
(U.pso-158/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010