Medan (ANTARA News) - Presiden LSM Perjuangan Hukum dan Politik HMK Aldian Pinem mengatakan, ada pihak ketiga yang ingin menjatuhkan citra Polri dalam pelemparan bom molotov di kantor redaksi majalah "Tempo".
"Ada pihak ketiga yang ingin memancing di `air keruh`," kata Aldian Pinem di Medan, Selasa, menanggapi aksi pelemparan bom molotov di kantor redaksi majalah Tempo di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
Ia mengatakan, diduga kuat ada pihak ketiga yang ingin menjelekkan Polri dan dianggap masyarakat sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pelemparan bom molotov tersebut.
Hal itu dimungkinkan karena majalah Tempo diketahui getol memberitakan tentang dugaan korupsi dan kepemilikan rekening dalam jumlah besar di kalangan petinggi Polri.
Namun dengan pertimbangan sedang menjalani reformasi, sangat kecil kemungkinan aksi pelemparan molotov itu dilakukan anggota Polri atau atas perintah pimpinan institusi hukum tersebut.
"Sangat jauh kemungkinannya," kata Aldian Pinem.
Untuk itu, kata dia, Polri harus bergerak cepat untuk mengusut dan menemukan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas aksi pelemparan bom molotov tersebut.
"Jika perlu, dalam dua kali 24 jam sudah diketahui pelakunya," kata Aldian Pinem.
Ia menambahkan, peristiwa pelemparan bom molotov itu cukup sensitif, apalagi jika dikaitkan dengan hangatnya pemberitaan majalah Tempo tentang rekening para jenderal Polri.
Karena itu, semua pihak, termasuk elit dan pengamat politik diharapkan tidak mengeluarkan statemen yang dapat semakin memperkeruh suasana dan membangkitkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
Dengan banyaknya masalah yang dihadapi bangsa saat ini, seperti kasus Century, penggelapan pajak, ledakan tabung gas dan rekening jenderal, statemen yang tidak benar tentang aksi itu justru kontraproduktif seperti munculnya ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah.
"Ujungnya, masyarakat menjadi mudah untuk melakukan `chaos`. Kalau itu yang terjadi, negara dalam bahaya," katanya.
Sebelumnya, kantor majalah "Tempo" di Jalan Proklamasi Nomor 72, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa pagi sekitar pukul 02.45 WIB dilempar bom oleh orang tidak dikenal.
Pemimpin Redaksi Tempo, Wahyu Muryadi mengatakan, dua bom molotov meledak sedangkan satu bom tidak meledak. "Pelaku naik sepeda motor dari arah timur ke barat dan melempar tiga bom molotov dari luar pagar," katanya.(*)
I023/Z003
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010