Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Wawan Wardiana mengajak jajaran Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk menguatkan kembali nilai-nilai integritas dengan menyelenggarakan pendidikan antikorupsi.
Wawan menjelaskan tujuan kunjungannya beserta jajaran ke DPP PSI adalah untuk mendorong komitmen PSI menerapkan Sistem Integritas Partai Politik (SIPP). Hal tersebut disampaikan-nya saat menyambangi Kantor DPP PSI Jakarta, Jumat.
"Harapannya, implementasi SIPP akan memelihara nilai-nilai integritas di internal partai," ujar Wawan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta.
Melalui SIPP, kata dia, KPK merekomendasikan partai untuk menerbitkan dan menjalankan standar etika partai dan politisi, membentuk sistem rekrutmen yang berstandar, adanya sistem kaderisasi yang berjenjang dan terlembaga, pembenahan pengelolaan dan pelaporan pendanaan partai serta terbangunnya demokrasi internal partai.
"Kenapa parpol? alasannya parpol sebagai pencetak pemimpin bangsa atau penentu kebijakan, pembuat undang-undang, dan mewakili suara rakyat. Untuk itu, bagaimana kita membentuk atau mengawal agar parpol yang ada sekarang ini menjadi parpol yang antikorupsi," ucap Wawan.
KPK berharap PSI berkomitmen mengisi "Tools of Assessment" (ToA) yang ada dalam SIPP. Adapun caranya, partai membentuk satu tim yang terdiri atas minimal lima orang, sesuai dengan jumlah komponen ToA yang bertugas untuk mengisi ToA. Salah satu dari anggota tim tersebut ditunjuk sebagai narahubung KPK.
Lebih lanjut dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan tidak ada jaminan orang tidak akan korupsi.
Baca juga: PSI dukung pemerintah ambil alih TMII
Baca juga: Survei: PDIP dan PSI kuasai DKI
"Jadi yang diintensifkan pendidikan antikorupsi bukan hanya siswanya saja tetapi juga gurunya. Nilai-nilai antikorupsi itu harus diberikan sejak PAUD sampai maut menjemput. Jaminan orang tidak korupsi itu tidak ada. Orang yang sudah diberikan penghargaan antikorupsi pun masih bisa korupsi," tutur Wawan.
Terakhir, Wawan juga meminta PSI agar memasukkan materi antikorupsi dalam sesi-sesi pelatihan kepada kader dan berpesan kepada seluruh pengurus DPP PSI yang hadir untuk saling mengingatkan agar jangan mendekati korupsi.
Sependapat dengan KPK, Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka menyampaikan pendidikan menjadi salah satu yang utama dan PSI terus mengingatkan kader-kader-nya akan nilai-nilai dasar integritas.
PSI juga berupaya mengubah persepsi masyarakat yang kurang baik terhadap parpol. Menurutnya, politik merupakan sesuatu yang mulia apabila berada di tangan orang-orang yang tepat.
"Salah satu yang kami lakukan untuk kaderisasi adalah dengan membuat sekolah kader solidaritas Indonesia. Berhubung pandemik, kami menyiapkannya secara 'online'. Saat ini sudah selesai angkatan pertama. Ke depan, kami juga menyiapkan kader-kader kami untuk menjadi anggota legislatif ataupun staf ahli anggota legislatif," ujar Isyana.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021