Yogyakarta (ANTARA News) - Ketua Umum PP Aisyiyah, Prof Dr Siti Chamamah Soeratno dalam ceramah pengantarnya pada sidang pleno pemilihan anggota Pimpinan Pusat 2010-2015 mengutarakan bahwa di Aisyiyah tidak mengenal kampanye.
Alasannya, karena menjadi pimpinan Aisyiyah prinsipnya adalah mengemban amanah dengan ikhlas. "Silakan kampanye kalau di partai politik atau di pilkada, tapi tidak di Aisyiyah, Aisyiyah tidak kenal kampanye-kampanye," tegas Chamamah, Selasa.
Kampanye kalau di partai politik atau di pilkada dibenarkan, tapi tidak di Aisyiyah. Aisyiyah tidak kenal kampanye-kampanye, katanya.
Penjelasan itu diberikan terkait adanya selebaran berbentuk buletin tersebut tercantum beberapa nama calon anggota PP Aisyiyah 2010-2015 yang telah lolos menjadi calon tetap.
Pada sidang pleno pemilihan anggota PP tersebut sebelumnya terjadi insiden kecil. Seorang perempuan tanpa ID card masuk dengan membawa setumpuk selebaran dan berupaya membagikan pada para peserta Muktamar.
Pihak keamanan segera berusaha mencegahnya, tetapi perempuan tersebut berusaha melawan. Hal tersebut menimbulkan kericuhan kecil antara pihak keamanan dengan perempuan tersebut.
Peserta muktamar yang melihat kericuhan tersebut turut berusaha mendamaikan, salah satu peserta bahkan sambil berteriak, "ini Aisyiyah, jangan ada unsur politis".
Sementara itu, pada sidang pemilihan anggota PP Aisyiyah 2010-2015 menggunakan sistem formatur dengan memilih lima orang formatur. Kelima orang tersebut telah disepakati oleh Muktamar Aisyiyah ke-46 pada Selasa pagi, di Graha Wanabhaktiyasa.
Hal ini berbeda dengan pemilihan anggota PP Muktamar yang penghitungannya selesai pada Selasa dini hari.
Peserta tidak akan memilih secara langsung 13 anggota PP Aisyiyah seperti yang telah digunakan Muktamar Muhammadiyah, namun hanya memilih lima formatur yang nantinya kelima orang tersebut akan membentuk kepengurusan PP Aisyiyah 2010-2015.
Siti Aisyah, M.Ag. selaku ketua Panitia Pemilihan menjelaskan bahwa setiap anggota Muktamar diminta memilih lima nama dari ke-40 nama yang ada.
"Cara memilihnya dengan mencentang lima nama, tidak boleh kurang tidak boleh lebih," papar Siti Aisyah pada peserta Muktamar.
Lebih lanjut ia menjelaskan pemungutan dan penghitungan suara akan diawasi oleh saksi-saksi. Untuk pemungutan suara, setiap TPS akan diawasi oleh tiga orang saksi, dua dari perwakilan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) dan satu dari Badan Pembantu Pimpinan PP Aisyiyah. Total TPS berjumlah enam buah.
Penghitungan
Menurut siaran pers muktamar, untuk penghitungan suara, rencananya akan dilaksanakan siang nanti di Kampus I UAD.
Saksi untuk pemungutan suara menggunakan jumlah dan pembagian yang sama dengan pemungutan suara. Sebelum dimulai pemilihan, panitia pemilihan memperkenalkan satu per satu calon anggota PP Aisyiyah 2010-2015.(E001/Z003)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010