Abuja (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad akan menemui sesama pemimpin Muslim dalam konferensi tingkat tinggi di Nigeria pada Kamis setelah banyak negara barat menumpuk sanksi baru pada Iran atas program nuklirnya.
Presiden Turki Abdullah Gul juga akan menghadiri KTT Development Eight (D8) di Abuja, menaikkan kemungkinan akan dibahas memburuknya hubungan Turki dan Israel setelah penyerangan berdarah terhadap kapal bantuan untuk Gaza, sebagaimana dikutip dari AFP.
D8 yang berpusat di Istanbul merupakan blok yang beranggotakan Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan dan Turki, dengan total populasi 930 juta jiwa.
Turki memperingatkan Israel pada Senin akan memotong hubungan kecuali mereka memohon maaf atas pertumpahan darah pada kapal Turki tersebut, tetapi negara Yahudi tersebut mengatakan tidak akan meminta maaf karena telah mempertahankan negaranya.
Pembicaraan dibuka pada Kamis, seminggu setelah Nigeria mendapat jabatan giliran sebagai presiden dalam Dewan Keamanan PBB.
Bulan lalu, 12 anggota dari Dewan Keamanan, termasuk seluruh kelima anggota tetap, memutuskan untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran atas program pengayaan uranium, hal paling kontroversial dari ambisi nuklirnya.
Brazil dan Turki, yang telah bersepakat untuk melakukan pertukaran nuklir dengan Iran pada Mei, mengambil mosi keberatan, sedangkan Lebanon abstain.
Sejumlah pengawas mengatakan program nuklir Iran dan sanksi-sanksi tersebut akan dibicarakan secara bilateral antara Ahmadinejad dengan tuan rumah Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, bila bukan dalam KTT tersebut.
"Dengan sikap yang suka berperang dan suka perseteruan dari kelima anggota tetap terhadap Iran, kepentingan Iran terletak dalam mencari hubungan dekat, kerja sama dan dukungan dari anggota tidak tetap," kata Shehu Sani, seorang pelobi hak Nigeria.
"Nigeria merupakan salah satunya dan juga strategis di Afrika," tambahnya.
Kekuatan dunia yang dipimpin oleh Washington menuduh negara republik Islam tersebut mencari cara untuk membangun senjata nuklir dan meminta untuk membekukan kegiatan pengayaan uranium, yang merupakan langkah penting untuk mengembangkan persenjataan atom.
Seorang penentang Iran pekan lalu mengatakan kepada para anggota Dewan Keamanan bahwa sanksi baru tersebut tidak akan berpengaruh terhadap program nuklir mereka, yang mereka bersikeras untuk perdamaian.
Langka PBB baru memberi kewenangan sejumlah negara untuk melakukan inspeksi tinggi kapal laut yang dipercaya membawa barang-barang terlarang ke Iran.
Para pimpinan D8 juga dijadwalkan untuk mendiskusikan cara-cara untuk meredam pengaruh dari resesi ekonomi global dan perubahan iklim dan mencari cara untuk meningkatkan perdagangan diantara mereka antara 10 dan 15 persen.
Mesir akan diwakilkan oleh Perdana Menteri Ahmed Nazif, Bangladesh oleh Perdana Menteri Sheik Hasina dan Malaysia oleh Wakil Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Mohn Yassin. Indonesia dan Pakistan akan diwakilkan oleh menteri.
Nigeria, salah satu produsen minyak di dunia tetapi masih kekurangan listrik, akan mencari sokongan dengan produksi energi dan distribusi, menurut kementerian luar negerinya.
D8 dibentuk pada 1997 untuk mempromosikan hubungan ekonomi dan solidaritas antar anggota negara.
(KR-IFB/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010