Singapura (ANTARA News) - Harga minyak turun ke tingkat terendah baru dalam sebulan di perdagangan Asia, Selasa, membayangi pasar ekuitas karena melemahnya data tenaga kerja AS yang berlanjut pada menurunnya sentimen pedagang, kata analis.

Kontrak utama berjangka New York, untuk minyak mentah jenis "light sweet" pengiriman Agustus turun 80 sen ke posisi 71,34 dolar per barel, sementara jenis "Brent North Sea" juga untuk pengapalan Agustus turun 52 sen menjadi 70,95 dolar per barel, sebagaimana dikutip dari AFP.

Data tenaga kerja AS yang melemah telah menyebabkan harga minyak turun dan juga pasar modal Asia, kata Victor Shum, senior prinsipal konsultan energi Purvin and Gertz yang berbasis di Singapura.

Harga minyak turun lebih dari delapan persen pekan lalu karena melemahnya data ekonomi AS yang didorong oleh kekhawatiran seputar penguatan pemulihan ekonomi global.

Ekonomi AS telah memangkas sekitar 125.000 pekerja pada Juni, data resmi menunjukkan Jumat. Semua analis telah memperkirakan kehilangan 100.000 tenaga kerja.

Melemahnya bursa saham Asia pada pembukaan Selasa, terutama indeks Nikkei Jepang, di mana turun 106,09 poin atau 1,14 persen menjadi 9.160,69 pada menit-menit pertama perdagangan, juga menekan harga minyak, kata Shum.

Shum juga mengatakan bahwa harga minyak akan tetap berada pada level sekarang karena para pedagang merasa pasar telah "oversold" dan memborong minyak murah.
(S004/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010