itu menunjukkan sosialisasi selama ini berjalan

Pariaman (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) memastikan takjil yang dijual pedagang di dua pasar pabukoan di Kota Pariaman aman dikonsumsi.

"Kemarin kami bersama Pemerintah Kota Pariaman melakukan inspeksi mendadak (Sidak) serta mengambil sampel takjil yang dijual pedagang untuk dilakukan uji laboratorium," kata Kepala BBPOM di Padang Firdaus Umar saat dihubungi dari Pariaman, Jumat.

Ia menyebutkan dari dua pasar tersebut pihaknya mengambil sebanyak 30 sampel takjil yang dijual pedagang.

Ia menyampaikan dari hasil pemeriksaan atau uji laboratorium pihaknya tidak menemukan kandungan zat kimia berbahaya di dalam takjil yang dijual di pasar pabukoan tersebut.

Firdaus menyebutkan ada empat bahan kimia berbahaya yang kerap digunakan pada makanan yaitu formalin, boraks, rhodamin b, dan methanil yellow yang jika dikonsumsi dalam banyak dan atau jangka panjang akan berdampak pada kesehatan tubuh.

"Di pasar pabukoan Pariaman aman dari penggunaan bahan berbahaya itu, namun kami menemukan penggunaan kertas koran untuk alas gorengan dan pedagangnya sudah kami bina," katanya.

Baca juga: YLK Sumsel ajak manfaatkan pojok BPOM cegah makanan berformalin
Baca juga: Jamin keamanan konsumen, BPOM Palu periksa kandungan zat dalam takjil

Ia mengatakan pihaknya menjadwalkan kegiatan sidak di pasar pabukoan akan dilakukan di seluruh kabupaten dan kota di Sumbar.

"Pariaman yang pertama, dan untuk hari ini dilakukan di Padang," tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pariaman, Gusniyetti Zaunit mengatakan pihaknya membuat dua pasar pabukoan di kota itu selama Ramadhan 1442 Hijriah.

Adapun dua lokasi pasar pabukoan tersebut yaitu di area parkir Lapangan Merdeka atau dekat Pasar Rakyat Kota Pariaman dan satu lagi di area parkir Pasar Kurai Taji.

"Hasil dari BBPOM itu menunjukkan sosialisasi selama ini berjalan, tinggal kehigienisannya yang perlu kami sosialisasikan kepada pedagang, contohnya tidak lagi menggunakan kertas koran pada makanan," kata dia.

Gusniyetti mengatakan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi terhadap pedagang di Pariaman agar tidak ada penggunaan bahan kimia berbahaya dan penggunaan barang bukan diperuntukkan untuk makanan.

Baca juga: Di Ramadhan 1422 H, BPOM lakukan lagi uji takjil di Gorontalo
Baca juga: BPOM tambahkan logo "Pilihan Lebih Sehat" untuk produk siap konsumsi


Pewarta: Altas Maulana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021