Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Pakistan menyatakan, Senin, seorang komandan Taliban yang diburu dengan imbalan hadiah 234.000 dolar tewas dalam pertempuran dengan pasukan di wilayah bergolak Waziristan Utara.
Militer menyatakan, Ameerullah Mehsud adalah salah seorang komandan tinggi di jajaran Taliban Pakistan, yang dituduh bertanggung jawab atas beberapa serangan bom mematikan dalam tiga tahun ini yang menewaskan lebih dari 3.400 orang.
Ia juga dijuluki Qari Gud, yang berarti "orang yang pincang", dan Mazloomyar, atau "teman kaum tertindas" dalam bahasa Pashtu.
Mehsud dikabarkan tewas tertembak di sebuah pos pemeriksaan di Miranshah, kota utama di Waziristan Utara, dimana para komandan Pakistan mendapat tekanan yang meningkat dari AS agar meluncurkan operasi menentukan untuk menyerang markas gerilyawan muslim garis keras.
"Kepalanya dihargai 20 juta rupee (234.000 dolar). Dua prajurit juga terluka dalam tembak-menembak," kata militer dalam sebuah pernyataan, yang menambahkan bahwa bentrokan itu terjadi di Miranshah pada Minggu.
Mehsud berada di urutan ke-11 dari 19 komandan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) yang paling diburu. Pemerintah pada November lalu menawarkan hadiah gabungan senilai lima juta dolar bagi informasi yang mengarah pada penangkapan mereka, hidup atau mati.
Mehsud diburu karena menyerang pasukan keamanan, menculik dengan tuntutan uang tebusan, serta "kegiatan-kegiatan lain anti-pemerintah", katanya.
Pakistan menyatakan, ia adalah komandan TTP bagi Makeen dan Razmak, sebuah markas Taliban di Waziristan Selatan, sekitar 430 kilometer sebelah baratdaya ibu kota Pakistan, Islamabad.
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.
Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.
Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.
Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.
Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.
Beberapa analis juga telah memperingatkan bahwa Taliban dan sekutu mereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Bajaur dan kawasan suku lain lagi untuk mengalihkan fokus perhatian dari Waziristan Selatan.
Pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran terhadap militan muslim di Mohmand dan Bajaur pada Agustus 2008. Pada Februari 2009, militer menyatakan bahwa Bajaur bersih setelah pertempuran sengit berbulan-bulan, namun kerusuhan terus berlangsung.
Menurut militer, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus 2008, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir.
Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan. (M014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010