"Sekarang makin banyak pria metroseksual yang peduli pada penampilan. Perusahaan-perusahaan produk perawatan kulit besar mulai banyak yang menyikapi keberadaan mereka," kata Senior Vice President Executive Office PT Arya Investment, perusahaan yang mengawali usaha bidang perawatan kulit, Richard P Robot, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, pada peluncuran logo baru Arya Group itu, sejak lima tahun terakhir jasa dan produk perawatan kulitnya, Erha Clinic dan Erhalogy, juga makin disukai pria, terbukti dengan adanya pria-pria yang menggunakan jasa dan produknya.
"Kulit pria lebih berminyak dan berpori besar. Mereka juga membeli pembersih kulit yang simpel dari Erha, demikian pula perawatan `facial` untuk peremajaan kulit dari Erha Clinic. Kebanyakan mereka juga menggunakan produk untuk mengurangi kebotakan, " katanya.
Arya Group berdiri sejak 1999 berupa klinik perawatan kulit, Erha Clinic yang didirikan oleh Ronny Handoko dan merupakan klinik perawatan kulit pertama asli Indonesia yang juga menjual produk serta mengembangkan riset-riset perawatan kulit.
Kini Erha berkembang menjadi tujuh anak perusahaan, yakni Arya Scientific yang mengembangkan riset formulasi perawatan kulit, Pcl Pharma, yakni pabrik dari produk perawatan kulit, Pharmacore, yakni produk yang dijual melalui resep dokter, Erhalogy, produk simple Erha yang dijual bebas, Neomedic yang menjual peralatan perawatan kulit, hingga restoran padang dengan nama Marco.
Kini Erha, ujarnya, memiliki 33 cabang di Indonesia, didukung sebagian besar dokter spesialis kulit di Indonesia, termasuk mulai beroperasinya pabrik Erha di Cikarang pada 2010.
Sementara itu, President dan CEO Arya Group, Ricardo Handoko mengatakan, perubahan logo menjadi gambar palet untuk melukis dimaksudkan untuk memberi semangat baru kepada orang-orang di Arya Group untuk menghasilkan karya yang bernilai untuk konsumen.
(D009/H-KWR/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010