Muaraenim, Sumsel (ANTARA News) - Markas Besar Polres Muara Enim, Sumatra Selatan, rusak akibat penyerbuan oleh puluhan orang diduga anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Batalion 141 AYJP pada Minggu malam.

Pada Senin pagi, di sekitar lokasi kejadian masih tampak terpasang police line, pecahan kaca masih berserakan, termasuk sejumlah kendaraan mobil dan sepeda motor yang juga rusak dalam insiden itu.

Semua bangunan milik polisi yang berada di sekitar Kota Muaraenim dan Tajungenim rusak parah, juga sebagian besar peralatan kantor. Kalau yang terbuat dari kaca semunya pecah dan berserakan di lantai.

"Kami hanya melihat dari jarak cukup jauh sehingga kurang jelas siapa pelaku perusakan Polres Muaraenim, tapi memang kalau dilihat dari bentuk tubuhnya berbadan tegap dan berambut cepak. Peristiwa itu terjadi pada malam hari sekitar pukul sepuluh," kata Dedi, warga setempat, di Muaraenim, Senin.

"Kami tidak mengetahui apa motifnya tapi hanya mengetahui terjadi penyerbudaan yang diduga dilakukan puluhan oknum TNI dari salah satu kesatuan di Muraenim. Memang ada beberapa bangunan dirusak seperti Mapolres, Polsek Lawangkidul, Pospol termasuk Kantor Satlantas," kata dia.

Beberapa saat setelah penyerbuan yang disertai perusakan Mapolres, kata dia, situasi Kota Muaraenim sempat mencekam sehingga warga takut keluar rumah khusus di sekitar lokasi kejadian.

Kapolres Muaraenim, AKBP H Yohanes Suharmanto, mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan berbagai informasi tentang latar belakang insiden tersebut.

"Kita cukup banyak mengalami kerusakan akibat penyerbuan tersebut, terutama dua Pospol, Polsek, Kantor satlantas dan Mapolres. Meskipun demikian, kita tetap akan memberikan pelayanan terhadap masyarakat," katanya.

Menurut dia, pascakejadian ini, kondisi Muaraenim sudah kembali kondusif, dan di antara kedua belah pihak sudah berupaya melakukan dialog dan mencari solusinya.

(PSO-127/C/H-KWR/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010