"Saya gak mau pakai kata-kata gusur karena gusur itu artinya kita tidak perlakukan dengan baik. Kita ingin mengembalikan fungsi lahan dan itu bukan berfungsi untuk hunian," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balaikota Jakarta, Rabu.
Warga menempati lahan seluas 83 hektar dari total 162 hektar lahan milik PT Pertamina di daerah Tanah Merah, Plumpang secara liar.
Dikhawatirkan penghuni liar itu dapat menjadi korban jika ada kecelakaan kebakaran di salah satu tangki penyimpanan premium Depot Plumpang seperti yang terjadi beberapa hari yang lalu.
Asisten Kesejahteraan Masyarakat Sekdaprov DKI Effendi Anas menyebut ada 7.400 kepala keluarga yang menghuni lahan milik PT Pertamina secara ilegal.
Para penghuni liar itulah yang akan ditertibkan untuk mengembalikan fungsi lahan tersebut.
Gubernur menyebut salah satu pengembalian fungsi lahan itu adalah untuk membangun kawasan penyangga (buffer zone) sebagai pencegahan kecelakaan lain dimasa yang akan datang.
"Pengamanan yang ada sekarang rasanya belum cukup karena perlu pengamanan fisik dan non fisik. Protab dan perencanaan kerja itu barangkali perlu direvisi kembali. Yang fisik seperti `buffer zone` memang perlu diberlakukan," kata Fauzi.
Buffer zone disebut Fauzi dibutuhkan karena fasilitas seperti itu mempunyai tingkat kerawanan tinggi.
"Dan masyarakat pun tahu. Dan merasakan panasnya bukan main.Pemukiman (warga) dengan tangki barangkali hanya 100 meter. Kita perlu pola yang baik yang memenuhi kaidah keamanan," paparnya.
Fauzi menyebut ia telah melakukan pembicaraan denga perwakilan warga dan sebagian diantaranya telah menyatakan setuju untuk direlokasi.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009