Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2010 bisa mencapai enam persen mengikuti perkembangan ekonomi global dan domestik yang terus membaik pada triwulan II.
Pejabat sementara Gubernur BI Darmin Nasution dalam jumpa pers di Jakarta Senin mengatakan, pertumbuhan ekonomi 2010 diperkirakan akan cenderung menuju ke batas atas kisaran proyeksi 5,5 - 6,0 persen.
"Kenaikan ekspor dan investasi diperkirakan akan terus terjadi dan semakin memperkuat kenaikan konsumsi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada tahun 2010 dan 2011," kata Darmin.
Sementara 2011, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencapai kisaran 6,0 - 6,5 persen.
Darmin mengatakan, tingginya surplus yang terjadi baik pada neraca transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial sejalan dengan perbaikan ekonomi global yang disertai kenaikan harga komoditas dunia.
Ditambah mulai meningkatnya arus modal asing karena perbaikan outlook credit rating dan persepsi internasional terhadap Indonesia.
Selain itu, paket kebijakan yang dikeluarkan BI 15 Juni 2010 juga diterima positif oleh pasar baik domestik maupun internasional, dan diyakini akan semakin memperkuat manajemen moneter dan pendalaman pasar keuangan.
"Dengan perkembangan tersebut, selama triwulan II-2010, nilai tukar rupiah secara rata-rata cenderung menguat disertai dengan volatilitas yang menurun," katanya.
Sementara cadangan devisa Indonesia sampai dengan akhir triwulan II-2010 mencapai 76,3 miliar dolar AS atau setara dengan 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
Di sisi harga, Dewan Gubernur mencatat adanya tanda-tanda tekanan inflasi ke depan yang cenderung meningkat intensitasnya seperti dampak kenaikan TDL, datangnya Ramadhan dan Idhul Fitri, dan kenaikan harga-harga bahan makanan terkait dengan ketidakpastian musim.
Sementara itu, untuk tahun 2011 tekanan inflasi dapat terjadi dengan akan semakin terbatasnya respon sisi penawaran terhadap peningkatan permintaan yang diperkirakan akan terus berlanjut.
BI akan terus mewaspadai meningkatnya tekanan inflasi tersebut dan menyesuaikan respon kebijakan moneter yang diperlukan untuk memastikan agar inflasi tetap berada pada kisasaran sasaran yang telah ditetapkan, yaitu 5 persen plus minus satu pada tahun 2010 dan 2011.
(D012/B012/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010