Hal itu disampaikan dosen Universitas Syiah Kuala Aceh, Dr. Yunardi, mewakili Rektor Aceh pada acara pagelaran budaya sebagai apresiasi kepada Universitas Inggris pemberi beasiswa Program Aceh Scholarship Scheme, di gedung Stage@leeds, Universitas Leeds, Inggris.
Counsellor Pensosbud KBRI London, Herry Sudradjat kepada koresponden Antara London, Senin mengatakan pagelaran budaya tersebut merupakan sebagai apreasiasi untuk Universitas Inggris yang dimeriahkan dengan tari-tarian dari beberapa daerah di Indonesia termasuk Tari Saman persembahan siswa/siswi LabSchool Jakarta.
Acara tersebut dihadiri sekitar 150 pengunjung yang terdiri dari staf pengajar Leeds University, wakil dari universitas di Inggris pemberi beasiswa, penerima beasiswa, mahasiswa dan mahasiswi Universitas Leeds, para pelajar mahasiswa/i Indonesia di Inggris serta masyarakat umum.
Lebih lanjut Dr Yunardi, mengatakan para mahasiswa Universitas Syiah Kuala Aceh mengharapkan agar dapat dibangun kerjasama antara Universitas di Aceh dengan Universitas di Inggris melalui program pertukaran mahasiswa maupun kerjasama riset walaupun Program Aceh Scholarhip Scheme telah berakhir.
Sementara itu salah satu penerima beasiswa asal Aceh, Elizar Mustopha, menyatakan bahwa beasiswa yang diberikan konsorsium universitas di Inggris itu sangat berarti bagi dirinya tidak hanya merupakan kesempatan menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi tetapi juga membangun jejaring dengan professor dan pengajar universitas di Inggris.
Menurut Elizar, yang saat ini tengah menyelesaikan program doktor di bidang Teknik Kimia di Universitas York menyatakan kesempatan mendapatkan beasiswa Program Aceh Scholarship Scheme bagi dirinya seperti suatu mimpi yang menjadi kenyataan.
Acara Pagelaran Seni Budaya Indonesia tersebut dibuka dengan sambutan Rektor Universitas Leeds, Professor Michael Arthur yang menyampaikan mengenai latar belakang program beasiswa kepada pengajar di Universitas di Aceh oleh 13 Universitas di Inggris setelah Aceh terkena bencana Tsunami tahun 2004.
Menurut Professor Arthur, program beasiswa yang digagas Universitas Leeds tersebut direalisasikan tahun 2005 selama lima tahun dengan pemberian beasiswa sebanyak 54 program master dan 2 program doktor kepada para pengajar di Universitas Syiah Kuala dan IAIN Ar-Raniri di Propinsi Nanggro Aceh, Indonesia.
Sementara itu ucapan terima kasih dan penghargaan kepada 13 Universitas Inggris peserta Program Aceh Scholarship Scheme disampaikan Dubes RI untuk Kerajaan Inggris, Yuri Thamrin.
Menurut Duta Besar Yuri Thamrin, acara pagelaran kesenian Indonesia yang ditampilkan oleh murid Sekolah Labs School yang khusus datang dari Jakarta ke Universitas Leeds merupakan salah satu bentuk apresiasi dari Pemerintah Indonesia maupun masyarakat Aceh.
Kepedulian dan kerjasama yang ditunjukan Universitas Leeds maupun universitas lainnnya dalam membantu rakyat Aceh melalui pemberian beasiswa kepada pengajar di universitas Aceh tersebut, ujarnya.
Sebelum acara pagelaran kesenian tersebut telah dilangsungkan resepsi serta eksibisi foto mengenai kerusakan dan korban di NAD pasca Tsunami tahun 2004 serta proses pembangunan kembali Provinsi Aceh pasca Tsunami. (ZG/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010