Pekanbaru (ANTARA News) - Nilai ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Provinsi Riau pada Maret 2010 turun sebesar 18,2 juta dolar AS menjadi Rp395,16 juta dolar AS, dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp413,36 juta dolar AS

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Minggu, menurunnya nilai ekspor CPO yang masuk dalam golongan barang lemak dan minyak hewani/nabati itu berdampak terhadap harga kelapa sawit di tingkat petani yang mengalami tren penurunan selama Maret lalu.

Selain itu, penurunan ekspor komoditas CPO yang menjadi andalan ekspor Riau itu juga berdampak pada turunnya nilai ekspor nonmigas sebesar 10,21 juta dolar AS pada Maret.

Total nilai ekspor nonmigas Riau pada Maret menjadi 629,67 juta dolar AS, dari sebelumnya mencapai 639,88 juta dolar AS pada Februari.

"Menurunnya ekspor CPO langsung berdampak signifikan pada nilai ekspor nonmigas Riau karena komoditas itu menjadi andalah paling tinggi untuk ekspor," kata Kepala BPS Riau, Abdul Manaf.

Meski begitu, ia mengatakan dampak penurunan ekspor CPO terhadap nilai total ekspor nonmigas cukup tertolong dengan peningkatan ekspor komoditas andalan lainnya.

Ia mengatakan hal itu dapat dilihat dari ekspor kertas dan karton serta bubur kayu (pulp) yang masing-masing mengalami kenaikan mencapai 8,13 juta dolar AS dan 1,03 juta dolar AS pada Maret.

Bahkan, selama Januari-Maret 2010, ekspor 10 golongan barang utama nonmigas memberikan kontribusi sebesar 99,53 persen terhadap total ekspor nonmigas Riau atau lebih tinggi 0,21 poin dari kontribusi pada 2009.

Selain itu, lanjutnya, secara komulatif nilai ekspor CPO periode Januari-Maret 2010 sebenarnya mengalami peningkatan sekitar 190,51 juta dolar AS dibandingkan periode sama pada tahun lalu.(*)

F012/A023

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010