Mantan bos Leeds United dan Aston Villa, David O`Leary, akan bergabung dengan Cannavaro di Stadion Rashid setelah ditunjuk sebagai manajer juara Persatuan Arab Emirat (UAE) 2009 itu.
"Ini bukan pilihan ekonomi, tetapi pilihan keluarga," kata Cannavaro kepada wartawan, Minggu.
"Di sini, tidak sebanyak tekanan seperti di liga yang biasa saya alami dan saya ingin membantu para pemain muda untuk mendapatkan pengalaman saya dan membantu mereka mendapatkan hal penting di masa mendatang."
Cannavaro, 36, mengatakan ia menyesal tidak dapat memenuhi ambisinya mengakhiri karirnya di klub kota kelahirannya di Napoli.
"Saya lahir di Napoli, jadi mengakhiri karir di sana akan merupakan hal yang menyenangkan, tetapi saya dan Napoli tidak mempunyai gagasan yang sama untuk masa depan, jadi saya merasa senang mengambil jalan baru ini bagi saya dan keluarga saya," kata Pemain Terbaik Dunia 2006 itu.
Ia tidak mau berbicara tentang kegagalan Italia di Piala Dunia. Juara bertahan itu tersingkir di babak pertama setelah menjadi juru kunci di grupnya, yang juga terdiri atas Selandia Baru dan Slovakia yang baru pertama kalinya lolos ke Piala Dunia.
"Italia bukanlah tim tertua, ada empat atau lima tim lainnya yang lebih tua daripada kami," kata mantan bek Real Madrid itu, yang memperkuat tim nasional Italia sebanyak 136 kali saat dikalahkan Slovakia 2-3.
"Masalah sebenarnya adalah kami mlakukan perubahan besar sejak 2006. Saya kira itulah yang mempengaruhi penampilan kami."
Ia meramalkan Jerman atau Spanyol akan memenangi Piala Dunia.
"Piala Dunia itu merupakan Piala dunia yang penuh dengan kejutan," kata Cannavaro. "Empat tim baik telah mencapai semifinal dan Jerman dan Spanyol adalah favorit saya, tetapi saya mempunyai banyak teman di kedua tim tersebut dan tidak akan mengatakan tim yang mana yang akan menang." (*)
Reuters/S005
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010