Yogyakarta (ANTARA News) - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menegaskan, hubungan kesejarahan dan aspirasi Muhammadiyah yang tersalurkan melalui PAN menjadi dasar bagi partai itu dan Muhammadiyah untuk tidak saling meninggalkan.
"PAN tidak akan ditinggalkan oleh Muhammadiyah kalau dilihat dari hubungan sejarahnya," kata Amien Rais usai pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-46 sekaligus milad ke-100 ormas itu di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Sabtu.
Amien mengatakan, PAN juga aspiratif terhadap Muhammadiyah sehingga lebih dari separuh anggota DPR dari Fraksi PAN adalah warga Muhammadiyah. "PAN juga kerap memperjuangkan Muhammadiyah dalam pembahasan APBN dan APBD," katanya.
Karena itu, Amien Rais yang juga mantan Ketua MPR RI itu mengaku belum bisa menganalisis mengenai kemungkinan PAN ditinggalkan oleh Muhamadiyah seperti halnya sejumlah partai lain yang ditinggalkan ormas maupun massa pendukungnya.
Muhammadiyah dan PAN, menurut Amien, memang tidak memiliki hubungan organisatoris dan hubungan struktural, tetapi dalam hubungan kesejarahan. PAN lahir lewat sidang Tanwir Muhammadiyah, karena itu kenyataan historis ini tidak pernah bisa dihilangkan.
"Memang dalam pertumbuhannya tentu kadang-kadang ada sedikit perbedaan pendapat. Tapi selama Muhammadiyah tekun dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan keagamaan dan tidak usah terlalu jauh campuri politik, semuanya akan aman sehat wal afiat," katanya.
Amien juga mengharapkan PAN jangan sampai melakukan intervensi ke Muhammadiyah. Hal Ini juga berguna agar Muhammadiyah tidak lepas dari sejarah PAN.
"Asal PAN menghormati Muhammadiyah, jangan campur tangani Muhammadiyah biar berkembang. Juga Muhammadiyah tidak usah mengatur-atur PAN, saya kira nanti akan ada pembagian kerja yang baik," katanya.
Mantan Ketua Umum PAN itu juga melihat ke depan Muhammadiyah akan semakin berkibar. Pengalaman satu abad sudah membuktikan itu.
"Muhammadiyah lebih tua 33 tahun dari Republik ini, masa kemerdekaan, demokrasi parlementer, demokrasi pancasila, orba, semua sudah kita lewati. Saya tidak sedikit pun melihat masalah Muhammadiyah di politik, semua akan aman," katanya.
(L.S023*A041/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010