Keinginan tersebut ia ungkapkan setelah petenis nomor dua dunia Daniil Medvedev dinyatakan positif terjangkit COVID-19 Senin (14/4) lalu dan ditarik dari ajang Monte Carlo Masters pekan ini.
Beberapa petenis top yang tampil di Miami Open baru-baru ini menyatakan keengganannya untuk divaksinasi, tetapi berbeda dengan Evans yang justru sangat ingin mendapatkan vaksin tersebut.
“Saya ingin sekali disuntik vaksin COVID-19, jika memungkinkan,” kata Evans sesaat setelah menyingkirkan Dusan Lajovic dalam tur ATP Masters 1000 di Monte Carlo, seperti dikutip Reuters, Rabu.
Baca juga: Dan Evan raih gelar ATP perdananya di Murray River Open
“Saya pasti akan merasa kecewa sekali kalau dinyatakan positif terinfeksi COVID-19, terutama menjelang Wimbledon,” ujar petenis yang menduduki peringkat ke-33 dunia itu.
Di sisi lain, ia pun mengaku senang melihat kegiatan bisnis di Inggris kembali menggeliat setelah tiga bulan lockdown. Namun ia tetap tidak akan banyak keluar rumah guna menghindari penularan virus corona.
Sementara itu, panitia penyelenggara Wimbledon menegaskan seluruh pemain harus menginap di hotel resmi selama turnamen Grand Slam itu berlangsung untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Baca juga: Peserta Wimbledon tahun ini harus tinggal di hotel resmi
Namun Evans, yang pernah menempati rangking ke-26 dunia, mengaku tidak akan mempermasalahkan jika ada pemain top yang diberikan sedikit keleluasaan.
“Saya tidak masalah jika ada beberapa pemain top yang mendapat sedikit kelonggaran, misalnya mereka diperbolehkan menginap di sebuah rumah. Saya yakin mereka akan tetap bertanggung jawab, mereka tidak akan keluyuran pada malam hari,” ujar Evans.
“Wimbledon tahun ini akan terasa sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya… Saya tidak tahu apa yang saya inginkan dari turnamen itu, tapi saya berharap turnamen itu akan berjalan dengan lancar dan sukses,” ungkap pemain berusia 30 tahun itu.
Baca juga: Wimbledon dan French Open incaran berikutnya Naomi Osaka
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021