Yogyakarta (ANTARA News) - Jajaran Badan Musyawarah dan Kerja Sama Aras Gereja Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan bantuan air minum dalam kemasan kepada panitia Muktamar ke-46 atau Muktamar Satu Abad Muhammadiyah.

"Bantuan air minum sebanyak satu truk itu diharapkan dapat dimanfaatkan oleh peserta an penggembira Muktamar Satu Abad Muhammadiyah," kata Ketua Umum Badan Musyawarah dan Kerja Sama Aras Gereja Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Lukas Sirait di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia saat menyerahkan bantuan air minum dalam kemasan kepada Wakil Ketua Umum Panitia Penerima Muktamar Satu Abad Muhammadiyah Haryadi Suyuti, bantuan tersebut sebagai wujud solidaritas dan toleransi antarumat beragama.

"Melalui bantuan yang nilainya tidak seberapa itu kami ingin ambil bagian dalam menyambut peserta dan penggembira Muktamar Satu Abad Muhammadiyah sebagai bentuk perhatian kepada sesama umat," katanya.

Ia mengatakan, jajaran Badan Musyarawah dan Kerja Sama Aras Gereja DIY juga mengucapkan selamat kepada warga Muhammadiyah yang menyelenggarakan perhelatan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah.

"Kami juga ikut mendoakan agar muktamar dapat berjalan baik, lancar, sukses, dan seluruh peserta dan penggembira diberi keselamatan," katanya.

Haryadi Suyuti mengatakan, bantuan tersebut akan bermanfaat bagi peserta dan penggembira pada pembukaan muktamar, karena warga yang terlibat dalam kegiatan itu jumlahnya banyak. Air minum penting bagi warga yang ikut meramaikan kegiatan itu.

Menurut dia, dalam pembukaan muktamar yang akan diselenggarakan di Stadion Mandala Krida Yogyakarta pada Sabtu (3/7) akan melibatkan sekitar 150.000 orang, terdiri atas 10.000 orang yang berada di dalam stadion dan 140.000 orang di luar stadion.

"Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan air minum dan doa dari jajaran Badan Musyawarah dan Kerja Sama Aras Gereja DIY. Kami juga berharap muktamar dapat menghasilkan sesuatu yang diridai Allah SWT yang bermanfaat bagi bangsa, negara, dan seluruh umat," katanya.(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010