Kami menyambut baik rencana Kemenhub dalam pengembangan transportasi umum di Surabaya
Surabaya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur, William Wirakusuma mengusulkan adanya sistem tiket pada transportasi umum di kota itu menyusul adanya rencana Kementerian Perhubungan menghibahkan sekitar 100 bus kepada Pemkot Surabaya.
"Kami menyambut baik rencana Kemenhub dalam pengembangan transportasi umum di Surabaya," kata Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya itu di Surabaya, Rabu.
William menambahkan Wali Kota Surabaya 2010-2020 Tri Rismaharini telah menyiapkan infrastruktur dasar berupa pedestrian dan halte bus. Sebagai kota metropolitan, kata dia, sudah seharusnya Kota Surabaya memiliki sebuah sistem transportasi umum yang baik.
Baca juga: Pemkot Surabaya keluarkan panduan ibadah Ramadhan-Idul Fitri 1442 H
Menurut dia, sistem tiket bus di Surabaya nantinya harus memudahkan warga Surabaya, seperti halnya "cashless" atau sistem pembayaran tanpa uang tunai, melainkan menggunakan kartu e-money/e-toll.
"Ini akan menarik minat warga untuk menggunakan transportasi umum," kata Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Surabaya itu.
Dengan adanya berbagai pilihan tiket yang terjangkau oleh masyarakat, kata dia, maka masyarakat akan mulai beralih menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi.
Baca juga: Jembatan Merah Surabaya diusulkan jadi kawasan wisata heritage
"Yang terpenting pertama adalah harga yang terjangkau, untuk tiket trip tunggal harga tiket bus tidak boleh terlalu mahal dan memberatkan masyarakat," ujarnya.
William juga mengusulkan jenis tiket yang lain yang akan menarik minat wisatawan menggunakan transportasi umum selama berada di Kota Surabaya.
Tiket yang dimaksud adalah tiket terusan selama 3 hari, jadi tiket wisatawan maka wisatawan dapat menggunakan transportasi umum Surabaya sepuasnya selama 3 hari berturut-turut.
Baca juga: Wali Kota Surabaya dukung Rooftop TP 3 jadi tempat Rukyatul Hilal
Selain itu, kata dia, harus ada tiket berlangganan untuk para pekerja. Pembayaran secara berlangganan per bulan dan dapat digunakan sepuasnya untuk menggunakan transportasi umum. Namun harga tiket bulanan tersebut jangan melebihi 5 persen dari Upah Minimum Kota (UMK) Surabaya.
"Dengan demikian para pekerja bisa menekan biaya hidup bulanan mereka," katanya.
Usulan yang lain adalah menambahkan keuntungan pengguna tiket berlangganan, misalnya pada saat liburan atau akhir pekan maka tiket tersebut bisa digunakan untuk empat orang. Dengan adanya tambahan keuntungan ini maka para pekerja pada saat hari libur atau akhir pekan dapat mengajak keluarga untuk berakhir pekan bersama.
"Seluruh jenis tiket tersebut bisa kok diprogram ke dalam chip kartu e-money/e-toll. Semoga di tahun 2022 warga Surabaya sudah dapat menikmati transportasi umum ini sehingga kualitas udara Surabaya menjadi lebih baik dan macet di Kota Surabaya akan berkurang," katanya.
Baca juga: Pengusaha Surabaya harap pentas budaya dibuka lagi
Baca juga: Pemkot Surabaya fasilitasi pihak sediakan tempat vaksinasi COVID-19
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021