"Bagi warga Muhamadiyah Bekasi muktamar merupakan ajang untuk bersilaturahmi serta mengetahui lebih banyak tentang perkembangan muhamadiyah. Kita bangga dengan besarnya antusiasme mereka," ujar Iskandar yang juga sekretaris umum MUI Kota Bekasi itu, Jabar, Jumat.
Warga Muhamadiyah yang telah berangkat ke Muktamar Muhammadiyah yang digelar 3-6 Juli 2010 itu menggunakan belasan bus. Pada pemberangkatan pertama sebanyak 10 bus memuat 500 warga.
Selain itu ada juga beberapa bus yang dikordinir oleh warga untuk berangkat ke Yogyakarta serta beberapa pimpinan muhamadiyah Bekasi yang dilepas Gubernur DKI Jakarta.
Bagi warga Muhammadiyah kedatangan ke tempat muktamar bukan untuk bersenang - senang tapi lebih sebagai bentuk perhatian dan kecintaan mereka terhadap organisasi keagamaan kedua terbesar di Indonesia itu.
"Sebagian besar peserta nantinya tidur di sekolah-sekolah yang dikelola Muhamadiyah. Dengan berkumpul bersama, menyaksikan dan merasakan suasana muktamar serta silaturahmi menjadikan mereka makin memiliki organisasi keagamaan itu," ujarnya.
Disinggung siapa figur yang akan didukung untuk menjadi ketua umum pengurus pusat Muhamadiyah, Iskandar menyatakan, masih dirahasiakan dan dukungan baru diberikan setelah masing-masing kandidat menyampaikan visi dan misinya dalam memajukan organisasi muhamadiyah.
Ia berharap kandidat yang didukung muhamadiyah Kota Bekasi bisa menjadi pemenang dalam pemilihan ketua umum untuk memimpin muhamadiyah dalam periode empat tahun mendatang.
Di Kota Bekasi, warga Muhammadiyah maupun nadhlatul ulama cukup besar namun hanya sebagian kecil saja yang berangkat dengan pertimbangan kemampuan akomodasi di Yogyakarta serta kesibukan sehari-hari dari warga hingga mereka hanya memantau perkembangan muktamar di media cetak dan elektronik.(*)
(T.M027/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010