Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan hujan es yang dilaporkan terjadi di Bekasi, Jawa Barat, Rabu sore, disebabkan perkembangan cepat awan cumulonimbus (CB).
"Salah satu penyebab hujan es di sekitar wilayah Bekasi karena mulai terbentuk awan cumulonimbus sejak pukul 14.00-15.00 WIB," ujar Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Agie Wandala Putra di Jakarta, Rabu.
Agie mengatakan perkembangan awan hujan tersebut sangat cepat, menandakan adanya kondisi konvektifitas kuat yang mengakibatkan timbulnya awan cumulonimbus(CB).
Baca juga: Potensi puting beliung-hujan es diperkirakan terjadi pada April-Mei
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi cuaca ekstrem di peralihan musim
Hal itu bisa terjadi lantaran pergolakan massa udara di dalam awan cumulonimbus yang pada akhirnya menyamai level beku pada lapisan bawah atmosfer sehingga menghasilkan hujan es.
BMKG memprediksi pada April ini frekuensi pembentukan hujan es akan meningkat. "Kejadian hujan es akan sering terjadi pada masa peralihan musim. Tahun ini antara April-Mei, seperti saat ini," ujar dia.
BMKG pun telah memonitor perkembangan cuaca dan potensi hujan lebat yang terjadi hari ini di Jabodetabek, dan telah mengeluarkan sejumlah peringatan dini. Masyarakat dihimbau waspada ketika ada perubahan cuaca yang cepat seperti saat ini.*
Baca juga: BMKG: Hujan es kembali terjadi di Yogyakarta
Baca juga: BMKG prakirakan hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021