Namun sebaiknya buka bersama di rumah masing-masing dengan keluarga. Pada prinsipnya saya tidak menghalangi atau mencegah aktivitas warga
Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak akan mempersulit aktivitas warga selama bulan Ramadhan, termasuk kaitannya dengan mudik.
"Mengenai larangan mudik ini sebetulnya saya sendiri tidak melarang, tidak membatasi aktivitas warga, tetapi kalau larangan untuk ASN (Aparatur Sipil Negara) wajib," katanya di Solo, Rabu.
Bahkan, Pemkot Surakarta akan memberikan sanksi kepada ASN yang tetap melakukan mudik Lebaran.
Meski demikian, ia tidak membatasi warga luar Kota Solo yang datang karena ada keperluan penting.
"Kalau pendatang ya 'monggo' (silakan), kalau ada acara penting. Asalkan kalau sampai Solo dalam keadaan sehat, wajib bawa hasil tes PCR (tes usap)," katanya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan minta warga patuhi larangan pulang kampung Lebaran
Pihaknya akan tetap menerapkan program Jogo Tonggo untuk mengantisipasi masuknya masyarakat luar kota selama periode Ramadhan dan Lebaran.
"Peran Jogo Tonggo pasti, PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) mikro kan efektif sekali. Kita bisa mengecek sampai tingkat RT/RW, berapa rumah, berapa KK (Kepala Keluarga) yang kena (terpapar COVID-19, red.)," katanya.
Ia mengatakan jika diketahui ada pemudik yang positif terpapar COVID-19 maka akan langsung dikarantina di tempat yang sudah disediakan oleh Pemkot Surakarta.
Disinggung mengenai kemungkinan adanya pemudik yang nekat datang, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat lebih menahan diri.
"Saya kira warga juga sudah cukup tahu untuk sedikit menahan diri tidak mudik, saya kira kooperatif semuanya," katanya.
Baca juga: Wapres: Mudik sunah, mencegah penularan COVID-19 wajib
Meski demikian, pihaknya akan berupaya melakukan pencegahan penyebaran COVID-19 dengan mempercepat vaksinasi untuk kelompok lanjut usia.
Ia mengatakan langkah tersebut agar kelompok rentan tidak mudah terpapar COVID-19 yang kemungkinan dibawa pemudik.
"Yang penting dalam satu bulan ini sebelum Lebaran yang lansia dikebut lagi vaksinasinya, saya sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Jadi nanti kalau ada yang mudik ketemu orang tuanya, ketemu kakek neneknya, ini mencegah hal yang tidak-tidak. Sekali lagi saya tidak mencegah atau mempersulit warga," katanya.
Mengenai aktivitas ibadah masyarakat selama Ramadhan, ia juga tidak melakukan pembatasan, termasuk Shalat Tarawih dan buka bersama.
"Namun sebaiknya buka bersama di rumah masing-masing dengan keluarga. Pada prinsipnya saya tidak menghalangi atau mencegah aktivitas warga," katanya.
Baca juga: Industri makanan-minuman harap pemulihan pada Ramadhan-Lebaran 2021
Baca juga: Gubernur Banten minta warga patuhi larangan mudik Lebaran
Pewarta: Aris Wasita
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021