Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan dua tahun ini lebih baik dibanding pertumbuhan triwulan satu yang sebesar 5,7 persen.
Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah di Jakarta Jumat mengatakan, investasi diperkirakan tumbuh sejalan dengan membaiknya ekspektasi dunia usaha terhadap prospek perekonomian serta sebagai tanggapan menguatnya pertumbuhan domestik.
"Angka-angkanya belum bisa disebutkan karena menunggu hasil rapat dewan gubernur BI pada Senin besok," kata Difi.
Nilai ekspor diperkirakan tetap tumbuh tinggi sejalan dengan terus membaiknya perekonomian global meski masih terdapat resiko terkait krisis utang Eropa.
BPS pada Kamis (1/7) mencatat ekspor selama Mei 2010 mengalami kenaikan 4,06 persen dibanding April dengan nilai 12,52 miliar dolar AS. Sementara secara year on year ekspor Mei mengalami kenaikan 36 persen dibanding Mei 2009.
Pertumbuhan ekonomi Triwulan II juga didukung konsumsi rumah tangga yang masih tetap tinggi sejalan dengan optimisme masyarakat yang membaik disertai terjaganya daya beli.
"Hasil penelitian mengenai indeks keyakinan konsumen hingga Juni 2010 terus di atas batas, yang menunjukkan keyakinan masyarakat terhadap kondisi ekonomi yang membaik yang bisa meningkatkan pendapatan mereka," katanya.
Di sisi sektoral, pertumbuhan Triwulan II akan didukung peningkatan kinerja beberapa sektor utama seperti pertanian, industri pengolahan dan pertambangan.
Bank Indonesia juga memperkirakan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada Triwulan II terus membaik didukung perbaikan pemulihan ekonomi global, tingginya harga komoditas serta terjaganya kepercayaan internasional terhadap ekonomi domestik.
Transaksi berjalan diperkirakan mengalami surplus yang lebih tinggi dari perkiraan semula, sejalan dengan perbaikan ekonomi global yang terus berlanjut disertai kenaikan harga komoditas global.
Transaksi modal dan finansial juga mengalami perbaikan dari perkiraan semula, sejalan dengan persepsi positif terhadap perekonomian Indonesia sehingga mendorong kembali arus modal masuk asing.
"Dengan perkembangan tersebut, NPI diperkirakan masih mencatat surplus dan cadangan devisa diperkirakan mengalami peningkatan dibanding akhir triwulan sebelumnya," katanya.
BI juga mencatat pertumbuhan ekonomi daerah secara umum membaik didukung kinerja konsumsi dan investasi serta masih tingginya pertumbuhan ekspor.
(T.D012/S004/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010