Atur sampai hal yang rinci, jangan sampai ada larangan, tapi mobilitas warga untuk berlebaran di kampung tetap tinggi

Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah mencermati peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara, seperti India, dengan harapan tidak lengah menghadapi perkembangan pandemi itu.

"Peningkatan kasus seperti di India setelah penularan kasus dilaporkan menurun, jangan sampai terjadi di Indonesia. Di beberapa negara juga mulai ada peningkatan kasus yang sama, kurva penularan naik lagi," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan pengalaman-pengalaman beberapa negara ketika kasus penularan COVID-19 kembali meningkat, harus menjadi pelajaran pemerintah dalam penanganan pandemi.

Menurut dia, meskipun sudah ada vaksinasi, jangan lengah dengan melonggarkan kebijakan dan jangan mengambil risiko yang memicu peningkatan kasus.

Baca juga: Rekor, India catat lonjakan 126.789 kasus baru COVID

Puan memberi perhatian khusus pada perkembangan penanganan COVID-19 karena ada semacam euforia setelah belakangan penularan kasus tercatat menurun.

“Kita gembira mendengar bangsal-bangsal perawatan mulai kosong, tenaga kesehatan mulai bisa bernapas. Tapi itu bukan alasan untuk melonggarkan perang melawan COVID-19," ujarnya.

Politikus PDI Perjuangan itu meminta pemerintah pusat dan jajarannya terus disiplin menegakkan protokol kesehatan, apalagi di tengah banyaknya acara keagamaan di bulan Ramadhan.

Dia menilai kewajiban memakai masker dan menjaga jarak serta membatasi kerumunan harus dijalankan secara disiplin.

Puan juga mengingatkan pemerintah agar konsisten dengan kebijakan larangan mudik tahun ini karena bisa jadi pemicu naiknya angka penularan kasus COVID-19.

“Atur sampai hal yang rinci, jangan sampai ada larangan, tapi mobilitas warga untuk berlebaran di kampung tetap tinggi," katanya.

Baca juga: Prancis umumkan 3.736 kasus baru COVID, dengan peningkatan pasien ICU
Baca juga: Kepala medis: COVID di Inggris akan melonjak lagi meski ada vaksinasi

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021