Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia memperkirakan Pilkada yang berlangsung di berbagai daerah 2010 akan menelan biaya sekitar Rp4,2 triliun dari anggaran yang dikeluarkan Pemda untuk penyelenggaraan dan dana kampanye, yang ditanggung para kandidat kepala daerah.
"Belanja untuk Pilkada 2010 perkiraan kami mencapai Rp4,2 triliun dari total 244 pilkada yang akan berlangsung tahun ini," kata Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A. Johansyah di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, angka itu merupakan perkiraan BI dari biaya yang pernah dikeluarkan di suatu daerah dalam menyelenggarakan Pilkada serta dana kampanye yang dikeluarkan pada calon kepala daerah.
Dikatakan, dari 244 Pilkada yang akan berlangsung tahun ini, sebanyak 232 Pilkada dananya sebagian telah keluar pada triwulan dua dan memiliki kontribusi yang besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah.
"Selain karena konsumsi yang meningkat, pelaksanaan Pilkada juga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah yang diperkirakan lebih tinggi dibanding triwulan pertama 5,7 persen," katanya.
Pertumbuhan ekonomi daerah selain didukung meningkatnya konsumsi rumah tangga dan pelaksanaan Pilkada, lanjut Difi juga didukung konsumsi Pemda yang meningkat dibanding tahun sebelumnya terutama di Jakarta dan darah Jawa Bali serta Nusa Tenggara (Jabalnusra).
Namun, peningkatan pertumbuhan di daerah ini mendorong meningkatnya tekanan inflasi ditambah faktor kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan masyarakat, sehingga perkiraan inflasi daerah pada triwulan II juga diperkirakan meningkat dibanding triwulan I sebesar 3,4 persen.
Kenaikan tarif dasar listrik pada Juli ini, juga diperkirakan akan mendorong tekanan inflasi di daerah selain faktor belum membaiknya cuaca di berbagai daerah yang mengganggu produksi dan transportasi untuk pasokan makanan.(D012/S004)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010