Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi naik, karena pelaku pasar mulai melakukan pembelian, karena dolar di pasar regional melemah terhadap mata uang Asia lainnya.
setelah hari sebelumnya melepas, akibat terpuruknya saham Eropa dan Amerika Serikat.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik menjadi Rp9.035-Rp9.045 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.0.67-Rp9.077 atau naik 32 poin.
Dirut Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta, mengatakan, dolar Amerika Serikat melemah setelah serangkaian indikator ekonomi AS yang melesu yang menimbulkan kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi masih belum pasti.
Melemahnya dolar AS merupakan faktor utama yang mendorong rupiah menguat, setelah hari sebelumnya terkoreksi, katanya.
Euro naik di atas 1,25 dolar untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan menjadi 1,2524 dari 1,2228 dan dolar terhadap yen juga turun menjadi 87,62 yen dari 88,46 yen.
Edwin Sinaga mengatakan, rupiah kemungkinan masih berpeluang untuk kembali naik pada sore nanti, meski pasar saham Amerika Serikat melemah, akibat data ekonomi AS yang merosot.
"Kami memperkirakan rupiah akan naik lagi hingga mendekati angka Rp9.000 per dolar," ucapnya.
Kenaikan rupiah, lanjut dia, juga karena masih adanya aliran dana asing ke pasar, meski relatif kecil.
Namun apabila aliran dana asing yang masuk makin besar, maka peluang rupiah untuk kembali menguat akan terus terjadi, katanya.
Ditanya apakah rupiah akan dapat mencapai Rp8.800 per dolar, ia mengatakan, kemungkinan agak berat, karena Bank Indonesia (BI) akan menjaga agar tidak berada di bawah angka Rp9.000.
Rupiah diperkirakan akan tetap berada di atas angka Rp9.000 per dolar, untuk mempertahankan pendapatan ekspor negara, katanya.
(h-CS/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010