Kami meyakini bahwa rencana ekspansi usaha yang didanai dari hasil IPO itu akan memberikan efek yang positif bagi kelangsungan maupun prospek usaha perseroan ke depannya
Jakarta (ANTARA) - Produsen pupuk PT Nusa Palapa Gemilang Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia melalui mekanisme penawaran umum perdana atau IPO sekaligus menjadi emiten baru ke-15 sepanjang 2021.
"Langkah perseroan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia melalui IPO adalah bagian dari strategi perseroan untuk memperbesar kapasitas pendanaan perseroan serta demi meningkatkan tata kelola perseroan agar menjadi lebih baik lagi di masa-masa yang akan datang," kata Direktur Utama Nusa Palapa Gemilang Uus Sudianto di Jakarta, Rabu.
Emiten berkode saham NPGF tersebut melepas 648,05 juta saham baru atau 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp100 per saham. Perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Selama masa penawaran umum pada 31 Maret sampai dengan 7 April 2021, saham NPGF mendapatkan minat yang cukup positif dari para investor dengan jumlah permintaan yang masuk mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga sebesar 3,97 kali dari jumlah total penawaran saham yang ditawarkan dalam IPO.
Baca juga: Total dana kuartal I tumbuh, BEI optimistis dengan prospek IPO
Perseroan menerima dana segar dari IPO sebesar Rp64,8 miliar yang 82 persen di antaranya akan digunakan untuk untuk akuisisi lahan, sebanyak 17 persen untuk pelunasan pembelian mesin produksi, dan sisanya untuk modal kerja perseroan yaitu pembelian bahan baku produksi.
"Kami meyakini bahwa rencana ekspansi usaha yang didanai dari hasil IPO itu akan memberikan efek yang positif bagi kelangsungan maupun prospek usaha perseroan ke depannya," kata Head of Corporate Finance UOB Kay Hian Sekuritas Daud Gunawan.
Kinerja perusahaan asal Sidoarjo, Jawa Timur, itu sampai dengan September 2020 telah mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif kendati pandemi COVID-19 telah merebak secara global.
Uus tetap optimis bahwa prospek usaha yang dijalankan saat ini masih akan positif pada masa-masa yang akan datang.
"Hal ini terlihat dari pertumbuhan permintaan pupuk NPK dari perkebunan kelapa sawit sebagai imbas dari membaiknya harga CPO internasional. Secara keseluruhan, pertumbuhan sektor nonmigas dari industri dasar dan kimia terus meningkat hingga 14,96 persen sampai dengan kuartal ketiga tahun 2020 yang lalu," kata Uus.
Pada perdagangan perdananya, saham NPGF terpantau naik 35 poin atau 35 persen alias menyentuh batas auto rejection atas (ARA) ke level Rp135 per saham.
Baca juga: IPO dinilai sebagai langkah positif kembangkan perusahaan usai pandemi
Baca juga: BEI: Performa perusahaan BUMN naik sejak masuk ke bursa
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021