Yogyakarta (ANTARA News) - Pameran dan bazaar bertajuk pekan niaga, seni, dan budaya nusantara di Muktamar ke-46 atau Muktamar Satu Abad Muhammadiyah dapat dijadikan modal sosial untuk membangun jaringan, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Selain itu, kegiatan itu juga dapat digunakan sebagai wahana untuk mempererat jalinan tali silaturahmi," katanya pada pembukaan pameran dan bazaar bertajuk pekan niaga, seni, dan budaya di Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis.

Menurut dia, dengan mengakomodasi beragam potensi ekonomi tersebut diharapkan ada kelebihan yang dapat dipetik bersama untuk meningkatkan daya saing dan energi kolektif warga Muhammadiyah.

"Kegiatan itu diharapkan juga dapat memperkuat budaya bangsa dari penetrasi budaya global yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat di negeri ini," kata Sultan yang juga Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Ketua Panitia Pameran dan Bazaar Sutrisno Wibowo mengatakan, peserta pekan niaga, seni, dan budaya nusantara yang berlangsung 1-9 Juli 2010 diikuti 626 gerai meliputi kuliner, industri kecil, kerajinan, dan perbankan.

Kegiatan dalam rangka memeriahkan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah itu, menurut dia, bertema meretas kembali kejayaan saudagar dan budayawan dalam membangun bangsa.

"Kiprah saudagar dan budayawan dalam membangun bangsa dapat dijadikan teladan bagi warga Muhammadiyah dalam memperjuangkan perubahan ke arah yang lebih baik," katanya.(*)

(U.B015/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010