Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mendorong bank-bank BUMN untuk melakukan revisi target kredit menjadi di atas 20 persen pada tahun ini. "Belum kita dilakukan (revisi), tapi potensi peningkatan kredit bakal bisa dipenuhi," kata Menneg BUMN Mustafa Abubakar di sela-sela pembukaan "Workshop Modul Wirausaha Mandiri 2010, yang diselenggarakan Bank Mandiri, di Jakarta, Kamis.
Menurut Mustafa, empat bank milik pemerintah yaitu Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, dan Bank BTN memiliki peluang yang sama untuk dapat menambah porsi alokasi kredit.
"Kelihatannya bisa meningkat lagi dari target sekarang sekitar 20 persen," tegasnya.
Menurut Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan Bank Indonesia, alokasi kredit Bank BUMN periode Maret 2010 mencapai Rp550,33 triliun, naik dari periode sama 2009 sebesar Rp480,59 triliun.
Ia mencontohkan, BTN, sekalipun ukuran modal bank ini di bawah Bank Mandiri dan BRI, namun peningkatan kreditnya bisa tajam sekali.
Peningkatan kredit, menurut Mustafa, juga dapat didorong sejalan dengan tingkat suku bunga bank yang rendah.
"Suku bunga kredit saat ini sudah pada posisi "single digit". Ini merupakan obsesi saya (bunga rendah)," tegasnya.
Tingkat bunga kredit BTN sudah ada yang berada pada kisaran 8-9 persen, Bank Mandiri untuk kredit kelompok tertentu sudah di bawah 10 persen.
"Ini artinya, kalau kinerja Bank BUMN dan tingkat kepercayaan nasabah tinggi, maka diharapkan penurunan bunga secara bertahap dapat terealisasi di bawah 10 persen," katanya.
Meski begitu, Mustafa tidak berani memperkirakan seberapa besar penurunan suku bunga kredit bank "plat merah" itu.
"Ya bertahaplah, untuk sekarang 9 persen sudah bagus," tandasnya.(*)
(R017/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010