Jakarta (ANTARA) - Emiten penyedia jasa pemanduan dan penundaan kapal PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) optimistis strategi ekspansi dengan pendekatan pasar baru dapat berkontribusi positif terhadap kinerja perseroan pada tahun ini.
Direktur Utama IPCM Amri Yusuf mengatakan, tahun 2020 menjadi awal penyesuaian bisnis usaha perusahaan dalam menghadapi era kenormalan baru di mana industri maritim termasuk cukup tangguh menghadapi pandemi COVID-19.
"Pada 2020, IPCM berhasil memperoleh market baru di antaranya Pelabuhan Patimban, Tersus Jawa Satu Power dan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, yang kesemuanya diharapkan dapat memberikan tren positif untuk tahun 2021," ujar Amri melalui keterangan di Jakarta, Selasa.
Di tengah kondisi pandemi COVID-19 pada 2020 lalu, IPCM tetap berhasil mencatat kenaikan pendapatan usaha sebesar Rp697 miliar, naik 2 persen dibandingkan 2019 sebesar Rp682 miliar.
Anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) itu pun berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp80 miliar di tengah berbagai tantangan yang dihadapi pada 2020.
"Sejak kuartal pertama 2020, IPCM sudah merespon kondisi ekonomi global dengan melakukan pendekatan market baru dalam rangka perluasan pasar, dengan tetap memberikan layanan terbaik untuk market yang telah dimiliki dan kami berhasil mengerjakan beberapa pipeline baru di akhir tahun 2020," kata Amri.
Perseroan juga telah menambah empat kapal tunda dengan daya 2x2200 HP guna mendukung perluasan pasar tersebut.
Pendapatan IPCM sebesar Rp697 miliar diperoleh dari jasa pelayanan kapal, jasa pengangkutan, jasa pengelolaan kapal.
Jasa pelayanan kapal diperoleh dari dari penundaan kapal (towage) sebesar Rp614 miliar yang memberikan kontribusi 88 persen dari total pendapatan dan pemanduan (pilotage) sebesar Rp25 miliar yang memberikan kontribusi 4 persen, jasa pengelolaan kapal sebesar Rp56 miliar yang memberikan kontribusi 8 persen.
"Pengalaman IPCM bisa tetap eksis di tengah pandemi, akan jadi modal dan tambahan spirit untuk menghadapi tahun 2021," ujar Amri.
Pendapatan jasa kapal berdasarkan segmen terdiri dari Pelabuhan Umum, Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), dan Terminal Khusus (Tersus).
Pendapatan TUKS pada 2020 meningkat tajam 39 persen dari Rp77 miliar pada 2019 menjadi Rp107 miliar pada 2020, sedangkan pendapatan Tersus mengalami kenaikan signifikan 23 persen menjadi Rp88 miliar pada 2020 dibandingkan Rp71 miliar di tahun sebelumnya. Sementara itu pendapatan Pelabuhan Umum turun 7 persen dari Rp475 miliar menjadi Rp443 miliar.
Pada 2020, perseroan mencatat peningkatan total aset sebesar 10 persen, meningkat menjadi Rp1,4 triliun dari Rp1,3 triliun tahun sebelumnya.
"Perusahaan dalam kondisi keuangan yang baik termasuk dalam hal likuditas dimana rasio kas dan setara terhadap aset lancar mencapai 69,9 persen serta memiliki modal yang kuat untuk kebutuhan modal kerja dan rencana ekspansi yang tengah berjalan," ujar Amri.
Selain itu, pada 2020 perseroan juga senantiasa mendukung peraturan pemerintah dalam mengembangkan bisnis secara berkesinambungan, diantaranya dengan melakukan penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) dan menjalankan sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016 dimana merupakan sebuah standar pada perusahaan terbuka dalam upaya pencegahan dan pengungkapan penyuapan.
Tahun 2020 juga menjadi awal Perseroan mulai menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 dan 73 mengenai instrumen keuangan dan sewa. Perseroan juga senantiasa menjaga keselamatan dan kesehatan pekerjanya sehingga dapat mendukung kelancaran sistem logistik nasional.
"Harapannya, beberapa catatan positif perseroan dapat membawa optimisme sehingga mampu memberi dampak pasar yang lebih luas serta standardisasi dalam memberikan layanan yang maksimal kepada pelanggan, termasuk mengoptimalkan sistem informasi teknologi dalam proses kerja," kata Amri.
Baca juga: Pelaku usaha nilai Pelabuhan Patimban stimulasi kawasan industri baru
Baca juga: INSA: Vaksin dan UU Cipta Kerja berikan peluang industri pelayaran
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021