Jakarta (ANTARA) - PT MRT Jakarta (Perseroda) menerapkan kebijakan khusus selama bulan Ramadhan, yakni penumpang diperbolehkan membatalkan puasa saat berada di dalam rangkaian kereta atau ratangga maupun area berbayar, seperti peron atau beranda peron (paid concourse)
Meski demikian, kata Pelaksana Tugas (Plt)
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo di Jakarta, Selasa, pengguna jasa hanya diperbolehkan membatalkan puasa dengan air putih dan buah kurma serta maksimum 10 menit setelah adzan Magrib (apabila masih di dalam ratangga atau area berbayar).
Penumpang dapat melanjutkan kegiatan membatalkan puasa di area beranda peron tidak berbayar (unpaid concourse).
"Pengguna jasa tidak diperbolehkan untuk membatalkan puasa dengan minuman selain air putih, seperti teh, kopi, sirup, soda dan lain-lain, serta kudapan selain buah kurma," katanya.
Baca juga: Pembebasan lahan MRT koridor Kota-Ancol Barat capai Rp1,5 triliun
Baca juga: Dirut MRT: Proyek fase dua berperan penting pulihkan ekonomi
Ahmad menjelaskan bahwa masker dapat dibuka sementara saat berbuka dan digunakan kembali setelah membatalkan puasa selesai.
Selama membuka masker, pengguna jasa tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan tidak berbicara baik satu maupun dua arah.
Pengguna jasa juga diminta untuk tetap menjaga kebersihan ratangga dan area stasiun dengan membawa kembali sampahnya saat meninggalkan ratangga atau peron berbayar.
PT MRT Jakarta (Perseroda) mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1442H kepada seluruh pengguna jasa MRT Jakarta. "Semoga amal ibadah selama bulan suci menjadikan kita manusia yang lebih baik," katanya.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021