"Dengan bantuan PLN (Perusahaan Listrik Negara), 60-70 persen listrik di wilayah terdampak bencana telah menyala," ujar Josef.
Dia juga menyebut dengan bantuan operator telekomunikasi Telkomsel, jaringan komunikasi sudah mendekati normal.
Sementara infrastruktur jembatan di wilayah terdampak mulai dipulihkan dengan bantuan alat berat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca juga: Wagub NTT : Beberapa desa masih terisolasi akibat hujan deras
Baca juga: Warga negara asing bantu korban bencana di Sabu Raijua
Josef berharap NTT dapat segera keluar lebih cepat dari masa tanggap darurat bencana. Dia juga berterima kasih atas bantuan seluruh pihak dalam penanganan bencana.
Dia menjelaskan menurut Undang-undang, idealnya penetapan masa darurat tanggap bencana adalah satu bulan, sehingga ditetapkan berakhir pada 6 Mei 2021. Namun, ia berharap berakhirnya masa tanggap darurat bisa dipercepat.
"Kalau bisa kita lebih cepat, akan lebih cepat lagi masuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi," kata dia.*
Baca juga: Wagub NTT klarifikasi korban meninggal bencana 178 orang
Baca juga: Pemkab Kupang turunkan tim ke lokasi tanah longsor Tunbaun
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021