Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR), Bursah Zarnubi, mengakui bahwa partainya sedang menjajaki kemungkinan bergabung atau berkoalisi dengan Partai Golkar guna mengantisipasi rencana kenaikan angka batas minimal perolehan kursi dewan atau parlementary threshold.
"Kita sedang menjajaki kemungkinan berkoalisi dengan Partai Golkar. Ke depan kan idenya penyederhanaan partai," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBR, Bursah Zarnubi, usai bertemu Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, di kantor PG Slipi di Jakarta, Kamis.
Burzah bersama jajaran elit PBR melakukan pembicaraan selama satu jam yang dipimpin langsung Ketum DPP Partai Golkar Aburizal bakrie beserta Sekjen Idrus Marham.
Menurut Burzah dalam pembicaraan dengan Aburizal atau Ical telah tercapai kesepakatan mengenai tiga pilar membangun bangsa yakni: pilar pertanian, pembangunan desa dan pekerja. Burzah juga mengakui keinginan PBR bergabung dengan PG juga untuk mengantisipasi kemungkinan naiknya angka batas minimal perolehan kursi dewan (PT).
"Kita tak membahas lagi pertentangan idiologi. Idiologi Partai Golkar dan PBR hampir sama. Kita bahas kesamaan dalam visi membangun bangsa yang dimulai dari pembangunan desa," kata Burzah.
Menurut Burzah gagasan besar PG soal pembangunan pedesaan sama dengan yang diinginkan oleh PBR yang berbasis pertanian.
"Sekarang ada kesadaran baru di tubuh bangsa ini terutama Partai Golkar dan PBR. Kita ingin satukan ekonomi," kata Burzah.
Ketika ditanyakan pengabungan tersebut bentuknya seperti apa ?. Burzah belum bisa menjelaskan, bisa saja dalam bentuk koalisi, fusi atau justru PBR berubah jadi ormas pendukung PG.
"Apakah kita berbentuk konfederasi, atau ormas kita belum putuskan," kata Burzah.
Sementara Ketum DPP PG Ical mengaku memang ada kesepakatan dengan PBR soal pembangunan daerah. Namun mengenai kesepakatan lanjutan dari pertemuan ini belum ditemukan bentuk formatnya.
"Kita sepakat lakukan pembicaraaan bersama. Mengenai formatnya bisa dibicarakan lebih lanjut," kata Ical.
(T.J004/B013/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010