London (ANTARA News) - Benda bersejarah dari berbagai suku di Indonesia seperti manuskrip dari Aceh dan Jawa, tersimpan rapih dan menjadi koleksi Grassi Museum, salah satu museum kebanggaan Leipzig.
Konselor Sosbud - KBRI Berlin, Agus Priono kepada koresponden Antara London, Kamis mengatakan koleksi berbagai suku bangsa itu menjadi perhatian Dubes RI untuk Federasi Jerman Eddy Pratomo bersama Atiek Pratomo.
Dalam kunjungan kerjanya nya ke kota Leipzig, Dubes berkesampatan menandatangani Buku Emas Kota Leipzig yang disaksikan Wali Kota Leipzig, Burkhard Jung bertempat di Rathaus Kota Leipzig.
Menurut Agus Priono, setelah penandatanganan tersebut, kedua pihak melakukan pertemuan untuk membahas berbagai hal dalam upaya meningkatkan kerjasama.
Sementara itu Jung menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang telah terjalin selama ini dan menjanjikan untuk mengupayakan agar tidak hanya bahasa Indonesia menjadi salah satu mata kuliah dalam pengajaran di Universitas Leipzig, tetapi juga studi mengenai Indonesia seperti halnya studi masalah China dan Korea.
Kunjungan Dubes RI Berlin dan staf ke Leipzig, dalam rangka peresmian pendirian sosiasi Indonesia Jerman (DIG) di Leipzig yang bertujuan menjembatani peningkatan kerjasama kedua pihak.
Benda bersejarah dari suku-suku di Indonesia seperti Jawa, Batak, Dayak, Bali, terlihat cukup lengkap dikoleksi di Museum tersebut, bahkan paling lengkap di banding koleksi dari negara lain.
Acara pembukaan dimeriahkan dengan penampilan kesenian Indonesia berupa gamelan oleh grup gamelan KBRI Berlin ? Puspa Kencana dan tari-tarian serta makanan khas Indonesia.
Hubungan kerjasama Indonesia dan Leipzig cukup erat. Selain kerjasama konservasi dan digitalisasi manuskrip Aceh dan Jawa, juga promosi investasi, pariwisata dan budaya Indonesia juga dilakukan pihak-pihak terkait di Leipzig bekerja sama dengan KBRI Berlin, demikian Agus Priono.
(ZG/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010