Jakarta, (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) akan segera membangun
kembali tangki penampungan di Depot Plumpang, Jakarta Utara yang terbakar pada Minggu (18/1) malam.

Direktur Niaga dan Pemasaran Pertamina Achmad Faisal dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu mengatakan, nilai investasi pembangunan kembali tangki nomor 24 itu mencapai Rp2,1 miliar.

"Tapi, tangki sudah diasuransikan," katanya.

Sedang kerugian dari 3.000 kiloliter premium yang terbakar mencapai Rp15 miliar.
Menurut Faisal, saat terbakar, atap tangki yang dibangun tahun 1995 tersebut sampai terlempar ke atas.

Sejauh ini, aparat kepolisian menduga kebakaran terjadi karena faktor teknis seperti akibat tekanan tinggi atau kesalahan manusia dan bukan sabotase.

Faisal mengatakan, saat terbakar tangki tengah dalam proses pengisian premium melalui pipa dari kapal yang berada di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Proses pengisian dimulai pukul 18.00 WIB dengan kapasitas 500 kiloliter per jam," katanya.

Sebelum diisi, tangki masih memuat sekitar 1.500 kiloliter, sehingga saat terjadi ledakan pada pukul 21.15 WIB, tangki berisi 3.000 kiloliter.

Faisal mengatakan, saat Depot Plumpang tidak beroperasi pada Senin (19/1), penyaluran BBM ke SPBU memang belum normal, sehingga sejumlah SPBU
mengalami kekosongan.

Pendistribusian premium pada hari itu tercatat hanya mencapai 40 persen dan solar 30 persen dari kondisi normal.

"Namun, pada Selasa (20/1), penyaluran BBM mencapai 117 persen di atas normal dengan premium 10.000 kiloliter dan solar 4.500 kiloliter," katanya.

Akibat kejadian kebakaran itu, seorang anggota satuan pengamanan Depot Plumpang, Zainuddin tewas. Pertamina menyatakan akan memberikan santunan ke Zainuddin.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009