Kolonodale (ANTARA) - Manajemen Astra Agro Lestari (AAL) Group menjamin bersikap netral dalam pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Morowali Utara 2020 yang akan digelar di lingkungan PT. Agro Nusa Abadi (ANA) - anak perusahaan AAL - pada 19 April 2021.
"Kami jamin tidak memihak kandidat manapun. Kami juga aktif melaksanakan semua hal yang bisa kami lakukan untuk mendukung penyelenggara menyukseskan PSU tersebut," kata Agung Senoaji, Community Development Area Manager (CDAM) AAL Group Wilayah Sulawesi 2 (C2), kepada Antara di Beteleme, Selasa.
PSU di lingkungan PT.ANA dilaksanakan berdasarkan Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) karena adanya kebijakan internal yang menyebabkan para karyawan terhalang (enggan) untuk keluar kompleks perusahaan untuk menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Serentak 9 Desember 2020.
Menurut data yang dihimpun Antara, dari sekitar 950-an karyawan PT.ANA, hanya 50-an orang yang menggunakan hak pilihnya dalam pilkada 9 Desember 2020 yang diikuti dua pasangan calon yakni Dr dr Delis Jokarson Hehi, MARS/H. Djira, SPd.MPd (D1A) dan Ho Liliana/Abudin Halilu (Handal).
Baca juga: Agro Nusa Abadi-Desa Bungingtimbe teken MoU kebun kelapa sawit
Paslon D1A yang didukung delapan partai ini unggul 619 suara atas Handal (didukung tiga partai) dalam pilkada 9 Desember itu, namun tim Handal mempersengketakan ke MK hasil pemungutan suara tersebut. Putusan MK kemudian memerintahkan KPU Morut menggelar PSU di TPS Desa Menyoe, TPS Desa Peboa dan dua TPS khusus di lingkungan PT.ANA.
Menurut Ketua KPU Morowali Utara Yusri Ibrahim, PSU di empat TPS nanti akan diikuti 1.383 pemilih yang terdiri atas TPS Menyoe 364 pemilih, Peboa 504 dan TPS khusus PT.ANA 515.
Menurut Agung Senoaji, untuk menjamin netralitas, manajemen telah membuat kebijakan untuk melarang orang-orang yang tidak berkepentingan dengan urusan perusahaan untuk masuk komplex PT.ANA, khususnya ke permukiman-permukiman (afdeling) karyawan.
"Kami juga telah meminta paguyuban-paguyuban di lingkungan karyawan agar menggelar ronda malam setiap malam hingga PSU selesai untuk mencegah masuknya orang-orang yang dapat diduga membuat kegiatan untuk memengaruhi karyawan dalam menentukan pilihannya nanti di kotak suara PSU," ujarnya.
Perusahaan juga aktif menghimbau karyawan agar menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nuraninya. Namun bila ada yang enggan untuk datang ke TPS, perusahaan juga tidak akan memaksakan mereka. Tidak ada konsekwensi bagi karyawan yang tidak menggunakan hak pilihnya, ujar Agung.
Baca juga: Gubenur Sulteng ingatkan ASN agar tetap netral di Pilkada 2020
Ia juga mengatakan bahwa perusahaan juga menempelkan nama-nama karyawan yang memiliki hak suara dan terdaftar dalam DPT Khusus PT.ANA di setiap afdeling (lokasi permukiman karyawan) supaya semua karyawan mendapat informasi yang pasti mengenai kepesertaan mereka dalam PSU nanti.
Perusahaan yang memiliki areal perkebunan hektare ribuan hektare dan pabrik pengolahan CPO di Morut itu juga menyediakan transportasi bagi semua karyawan yang akan menuju TPS untuk memberikan hak suaranya pada PSU 9 April mendatang karena lokasi kedua TPS agak jauh dari afdeling.
Perusahaan juga terus berkoordinasi dengan KPU Morut dalam penyiapan TPS. Perusahaan telah menyiapkan dua lokasi di tempat terbuka untuk pendirian TPS oleh KPU. Perusahaan juga berkoordinasi dengan Bawaslu dan Polres Morut untuk pengawasan dan pengamanan jalannya PSU.
Ketua KPU Morut Yusri Ibrahim pada kesempatan terpisah mengemukakan semua tahapan pelaksanaan PSU Morut berjalan lancar dan prosedural sesuai ketentuan yang berlaku di bawah pendampingan KPU Sulawesi Tengah dan KPU Pusat.
Sedangkan Kapolres Morowali Utara AKBP Bagus Setiyawan mengatakan bahwa situasi kamtibmas dan politik di daerah penghasil nikel, kelapa sawit dan karet serta sentra pertanian padi ini jelang PSU berjalan aman dan stabil.
Baca juga: Kapolri ingatkan jajarannya tetap netral dalam Pilkada Serentak 2020
Pewarta: Rolex Malaha
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021