Bogor (ANTARA News) - Minat siswa lulusan Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA) untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri di Institut Pertanian Bogor meningkat.
Menurut Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr Ir. Yonny Koesmasyono, MSc peningkatkan itu terlihat jumlah pendaftaran masuk IPB.
"Hampir setiap tahun meningkat, pendaftarnya melebihi kuota yang dimiliki IPB yakni 3.400 calon mahasiswa," kata Yonny, saat memberikan keterangan pers, di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Rabu.
Yonny menyebutkan jalur masuk IPB ada lima yakni Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI), Beasiswa Utusan Daerah (BUD), Ujian Talenta Mandiri (UTM), Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNPTN) dan Prestasi Internasional dan Nasional (PIN).
Dari data Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) tercatat, jumlah pendaftar jalur USMI sebanyak 9.472 orang yang diterima sebanyak 2.602 orang, jalur UTM yang mendaftar 1.718 orang yang dinyatakan lulus 384 orang, sedangkan jalur BUD sebanyak 200 orang namun yang lulus seleksi sebanyak 117 orang.
"Sisa kuota untuk siswa jalur SNPTN sebanyak 680 orang dan PIN sekitar 10 orang. Pengumuman masih bulan depan," ujarnya.
Yonny menjelaskan, terbatasnya jumlah penerimaan mahasiswa disesuaikan dengan daya tampung asrama di kampus IPB. Ini dikarenakan IPB menerapkan sistem wajib asrama bagi siswa yang baru masuk selama satu tahun.
"Daya tampung kita sesuaikan dengan jumlah kamar yang ada di asrama, saat ini kuotanya baru 3.400 orang," katanya.
Penambahan belum bisa dilakukan selama belum ada penambahan asrama. Yonny menyebutkan, saat ini IPB sedang mengajukan pembangunan Rusunawa ke Dikti untuk menambah jumlah asrama sehingga populasi IPB bisa bertambah.
Direktur Kamahasiswaan, Dr Rimbawan menyebutkan saat ini seluruh mahasiswa yang diterima melalui jalur USMI, BUD dan UTM telah melakukan seleksi administrasi dan verifikasi data sebagai calon mahasiswa baru IPB.
Proses verifikasi tersebut telah berlangsung selama tiga hari dimulai sejak Senin (28/6) dan ada siswa waktu dua hari bagi siswa yang berasal dari luar daerah untuk segera mendaftarkan diri di kampur IPB Dramaga, Bogor.
"Proses verifikasi meliputi, daftar ulang, pengecekan administrasi dan validasi data rapot dan ijazah siswa, lalu ada tes kesehatan," katanya.
Mahasiswa yang sudah melakukan verifikasi data selanjutnya akan diinapkan di asrama yang sudah disediakan bagi siswa baru.
Seluruh calon mahasiswa baru akan mengikuti masa pengenalan kampus selama tiga hari lalu, pada tanggal 5 Juli melaksanakan kuliah alih tahun selama satu tahun dengan mata pelajaran matematika dan fisika.
Kewajiban masuk asrama bagi calon mahasiswa baru IPB selama satu tahun merupakan program Multi Budaya yang merupakan ciri khas IPB, program ini sudah berlangsung selama delapan tahun.
"Program ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, solidaritas, bibit kekeluargaan dan rasa nasionalisme dengan saling mengenal satu sama lainnya selama di asrama. Sehingga meski antar fakultas ada pergesekan prestasi, tapi antar mahasiswa tidak terjadi pergesekan," kata Rimbawan.
IPB salah satu perguruan tinggi negeri terbesar di Indonesia yang memiliki sembilan fakultas yakni Pertanian, Kedokteran Hewan, Perikanan dan IK, Peternakan, Kehutanan, Teknologi Pertanian, MIPA, Ekonomi Manajemen dan Ekologi Manusia.
Terkait berkembangnya opini di masyarakat bahwa untuk bisa masuk IPB haruslah anak dari orang tua yang kaya, dibantah oleh Yonny.
Ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
"IPB menerapkan sistem akademis, bagi calon mahasiswa yang orang tuanya tidak mampu juga bisa kuliah di IPB, karena ada program beasiswa. Seperti tahun ini ada 500 calon mahasiswa yang dapat bea siswa bagi mahasiswa miskin berprestasi (bidik mini)," katanya.
Bidik mini merupakan progam Kementerian Pendidikan Nasional untuk seluruh perguruan tinggi negeri dan perguruan swasta keagamaan.
Selain program ini IPB juga menerabkan subsidi silang bagi mahasiswa tidak mampu. Dan ada banyak beasiswa dari staekholder yang bekerjasama dengan IPB.
Yonny menegaskan, bahwa untuk berkuliah diperlukan tekad yang kuat, karena dimana ada kemauan pasti ada jalan.(*)
(T.KR-LR/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010