Pernyataan Budhi tersebut disampaikan usai pertemuan antara Dewan Perwakilan Daerah (DPD) utusan Kalsel, LSM, pengusaha dan mahasiswa di Aula kesbanglinmas Pemprov Kalsel, Banjrmasin, Rabu.
Setelah didesak wartawan tentang risiko yang bakal diterima pejabat PLN, jika ternyata mulai 1 Juli 2010 PLN tetap melakukan pemadaman listrik, Budhi menyatakan siap dipecat.
"Kalau memang kompensasinya harus dipecat, ya akan saya terima, namun perlu diketahui saya akan bekerja lebih baik lagi," kata Budhi yang baru bertugas di Kalsel selama dua minggu.
Menurut Budhi, begitu ditugaskan di wilayah Kalsel dan Kalteng, pihaknya langsung mengecek seluruh pembangkit di wilayah ini, dan memang terjadi banyak gangguan.
Namun kata dia, kini seluruh gangguan tersebut bisa diatasi dan sesuai dengan perintah General Manajer PLN Kalselteng, Wahidin Sitompul mulai 1 Juli 2010 tidak boleh ada pemadaman akibat gangguan pembangkit.
"Hasilnya pada 19 Juni 2010, kita coba lakukan penghitungan total daya dan ternyata mampu mencukupi seluruh kebutuhan listrik se Kalsel-Kalteng di luar kebutuhan industri dan perusahaan," katanya.
Kebutuhan listrik wilayah Kalsel-Kalteng kini sebanyak 220 megawatt, sedangkan pada uji coba yang dilakukan beberapa waktu lalu, daya listrik dua wilayah tersebut mencapai 222 megawatt.
Dengan demikian, ad kelebihan hingga 2 megawatt, di luar kebutuhan industri dan perusahaan.
"Kalau ditambah dengan kebutuhan industri dan perusahaan, kebutuhan listrik Kalsel-Kalteng menjadi 280-300 megawatt, sehingga masih kekurangan sekitar 60-70 megawatt," katanya.
Kendati pertemuan dengan beberapa elemen terkait yang difasilitasi DPD berjalan cukup tegang, mengingat PLN kini sedang bermasalah dengan terjadinya pemadaman yang terus menerus, beberapa pertanyaan mahasiswa membuat suasana mencair.
Permintaan mahasiswa antara lain adalah agar pejabat PLN segera bertobat karena telah banyak berdosa dengan mengingkari janji, tidak akan terjadi pemadaman yang menyengsarakan masyarakat.
"Saya tidak akan banyak bertanya tetapi saya hanya minta kepada pejabat dan pegawai PLN agar banyak bertobat karena terlalu sering ingkar janji," kata salah seorang mahasiswa disambut tawa undangan.
Seperti diketahui bersama, kata dia, doa orang-orang yang teraniaya sangat cepat dikabulkan Tuhan, jangan sampai warga Kalsel mendoakan kurang baik terhadap PLN.
Menanggapi hal tersebut, Budhi menyatakan, sebenarnya dia sudah bertobat dan minta ampun agar pemadaman terjadi lagi.
"Tadi malam saya shalat hajat minta ampun atas seluruh kesalahan. Kendati saya tidak pernah berjanji karena baru dua minggu bertugas di Kalsel, tetapi saya telah bertobat, jadi jangan sampai didoakan yang jelek," katanya.
Pernyatan telah melakukan tobat tersebut disampaikan Budhi hingga beberapa kali.(*)
(Ant/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010