"Kita masih bersyukur tahun ini bisa diberikan kesempatan salat berjamaah bersama, meski dalam situasi pandemi,"

Makassar (ANTARA) - Sekitar seribuan jamaah mengikuti Shalat Tarawih pertama Ramadhan 1442 Hijiriah di Masjid Al Markaz Al Islami di jalan Mesjid Raya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin malam.

Meskipun dalam kondisi pandemi COVID-19, tidak menyurutkan semangat dan antusias jamaah untuk melaksanakan Shalat Tarawih, mengingat pada tahun lalu ditiadakan oleh pemerintah karena kondisi tidak memungkinkan.

"Kita masih bersyukur tahun ini bisa diberikan kesempatan salat berjamaah bersama, meski dalam situasi pandemi," tutur Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman dalam penyampaiannya di masjid setempat.

Ia berharap, pelaksanaan ibadah salat tarwih malam ini, tetap memperhatikan protokol kesehatan, begitupun salat tarwih berikutnya, jaga jarak dan tetap mematuhi aturan pemerintah tidak menimbulkan kerumunan.

Selain itu, adik kandung mantan Menteri Pertanian Amran Sulaiman ini sangat berharap jamaah terus memakmurkan masjid baik diawal, pertengahan hingga akhir Ramadhan. Sebab, belum tentu semua bisa mendapatkan kembali ramadhan pada tahun berikutnya.
Baca juga: Masjid Istiqlal selenggarakan Shalat Tarawih 1 Ramadhan 1442 Hijriyah
Baca juga: Masjid Agung Al Azhar batasi jamaah Shalat Tarawih 500 orang

"Mudah-mudahan salat tarwih malam ini jamaahnya bisa bertahan sampai akhir ramadhan. Biasanya, kalau diawal saja ramai, nanti pertengahan dan akhir Ramadhan sudah banyak pergi di mal dan tempat belanja," katanya berkelakar.

Sudirman pun kembali menekankan, bahwa, Pemerintah Provinsi telah mengeluarkan surat edaran pada setiap masjid untuk patuh dan taat menerapkan protokol kesehatan selama menjalankan ibadah di bulan suci.

Sementara Imam Besar Masjid Al-Markaz KH M Muammar Bakry mengatakan, pelaksanaan salat tarwih sesuai dengan aturan protokol kesehatan. Saf salat dan duduknya telah dipasarkan tanda agar jarak jamaah tidak saling berdekatan.

"Protokol kesehatan dilakukan secara ketat, mengatur jarak dan untuk jumlah jamaah 50 persen dari kapasitas dari pada masa normal. Kami sediakan juga cuci tangan, dan pengatur suhu, serta menghimbau dan mewajibkan jamaah pakai masker saat masuk masjid," ujarnya menegaskan.

Muammar menyebutkan, untuk kapasitas Masjid Al-Markaz bisa menampung hingga 10 ribuan jamaah bila kondisi normal saat ramadhan. Namun tahun ini, tentunya berbeda dan disesuaikan dengan ruangan masjid karena ada pengaturan jarak.
Baca juga: Panduan melaksanakan tarawih mulai nanti malam, shalat tetap bermasker

Seribuan jamaah melaksanakan salat tarwih pertama di tengah pandemi COVID-19 di Masjid Al Markaz Al Islami, Jalan Mesjid Raya, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (12/4/2021) malam. ANTARA/Darwin Fatir.


Salah seorang jamaah asal Gowa, Irwan sengaja datang jauh-jauh ke Makassar untuk mengikuti salat tarwih pertama. Sebab, tahun lalu, tidak diberikan kesempatan salat tarwih berjamaah, karena dampak korona.

"Saya memang meniatkan kalau tahun ini bisa salat tarwih, maka salat tarwih di masjid ini, alhamdulillah akhirnya terwujud. Memang setiap tahun selalu disini pertama. Tahun lalu tidak bisa karena korona," katanya.

Dari pantauan di masjid setempat, terlihat seluruh tegel masjid dipasangkan batas mengunakan lakban. Didepan pintu masuk terpasang pengatur suhu tubuh dan ada pengurus masjid berjaga.

Ruangan masjid di lantai satu dipadati jamaah perempuan, di lantai dua dipadati jamaah laki-laki dan lantai tiga khusus perempuan. Sementara dipelataran masjid jamaah bercampur. Hanya saja dari pengamatan masih ada beberapa jamaah tidak mengenakan masker.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021