Wapres Boediono yang datang sekitar pukul 19.30 WIB tampak khusuk berdoa bersama hadirin lainnya seperti mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Muladi, Jimmly Assidiqi, dan sekitar 1.500 warga di sekitar kediaman BJ Habibie.
Acara tahlilan dimulai sejak sore hari diisi dengan tausiah dari 35 penceramah secara bergantian. Peringatan 40 hari wafatnya Ny Ainun Habibie juga diikuti 30 kelompok pengajian dan beberapa perwakilan pondok pesantren.
BJ Habibie yang didampingi antara lain putranya Ilham Habibie memberikan kesan terhadap almarhumah Ny Ainun sekaligus berbagi pengalaman secara tidak langsung dalam membangun keluarga sakinah.
"Saya telah melewati masa-masa indah bersama almarhumah, membangun keluarga sakinah yang tentu dapat dilakukan oleh seluruh keluarga Indonesia," katanya.
BJ Habibie menambahkan, almarhumah adalah titipan Allah SWT yang tak ternilai dalam mengisi hari-harinya. "Titipan, bukan berarti milik kita. Titipan bisa diambil oleh yang memiliki yaitu Sang Khalik, kita hanya mencoba berupaya untuk menjaga titipan itu sebaik-baiknya," ujarnya.
Pada akhir pidatonya, BJ Habibie menyampaikan terima kasih kepada Wapres Boediono, Jusuf Kalla dan seluruh tokoh agama serta hadirin yang telah meluangkan waktu untuk bersama-sama mengenang 40 hari kepergian Ainun Habibie.
"Terima kasih untuk segala bantuan dan doa selama ini bagi almarhum. Semoga kita semua mendapatkan hikmah dari semua ini. Kita lanjutkan perjuangan sesuai dengan kapasitas yang kita miliki," ujarnya.
Peringatan 40 hari mengenang kepergian Ainun Habibie ditutup dengan doa oleh mantan Menteri Agama Quraish Shihab. Usai doa, Wakil Presiden Boediono pun meninggalkan kediaman tanpa memberikan komentar sedikit pun.(*)
(T.R018/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010