Perbaikan terjadi pada sebagian besar kelompok barang seperti bahan bakar kendaraan bermotor, perlengkapan rumah tangga lainnya, serta suku cadang dan aksesoris

Jakarta (ANTARA) - Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) mengindikasikan perbaikan kinerja penjualan eceran secara bulanan pada Februari 2021 tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tumbuh minus 2,7 persen (mtm) atau membaik dibandingkan dengan minus 4,3 persen (mtm) pada Januari 2021.

“Responden menyampaikan perbaikan tersebut didorong oleh permintaan masyarakat yang meningkat saat Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Imlek dan libur nasional,” demikian kutipan dari keterangan resmi BI yang diterima di Jakarta, Senin.

Perbaikan terjadi pada sebagian besar kelompok barang seperti bahan bakar kendaraan bermotor, perlengkapan rumah tangga lainnya, serta suku cadang dan aksesoris.

Berdasarkan hasil SPE, responden memperkirakan peningkatan ini akan berlanjut pada Maret 2021 yaitu tercermin dari IPR Maret 2021 yang diproyeksikan tumbuh 2,9 persen (mtm) sejalan dengan permintaan masyarakat yang meningkat di tengah dukungan cuaca.

Hal ini didukung informasi BMKG bahwa rata-rata curah hujan dalam kisaran menengah yaitu 50 sampai 150 mm dan telah melewati puncak musim hujan.

Selain itu, seluruh kelompok mencatatkan kinerja penjualan yang meningkat terutama kelompok barang lainnya termasuk subkelompok sandang serta kelompok barang budaya dan rekreasi tercatat tumbuh positif.

Secara tahunan, penjualan eceran diperkirakan membaik dan tumbuh sebesar minus 17,1 persen (yoy) dari sebelumnya minus 18,1 persen (yoy).

Perbaikan terjadi pada hampir seluruh kelompok komoditas yang disurvei terutama kelompok barang lainnya termasuk subkelompok sandang, kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, serta kelompok barang budaya dan rekreasi.

Sementara dari sisi harga, responden memperkirakan tekanan inflasi pada Mei 2021 relatif stabil sedangkan pada Agustus 2021 menurun.

Kemudian, Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) pada Mei sebesar 156,4, stabil dari bulan sebelumnya ditopang oleh perkiraan pasokan yang cukup dan distribusi yang lancar.

Di sisi lain, IEH pada Agustus 2021 sebesar 141,7, lebih rendah dari 153,5 pada bulan sebelumnya yang dipengaruhi oleh permintaan yang relatif rendah pasca-HBKN dan distribusi barang yang lancar.

Baca juga: Penjualan toko eceran turun akibat PPKM
Baca juga: Survei BI : Indeks Keyakinan Konsumen Maret capai 93,4
Baca juga: Survei BI: Kebutuhan pembiayaan korporasi relatif stabil hingga Mei

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021