dari sisi pemerintahan diharapkan bisa ikut membantu, salah satunya dengan memudahkan mengatur surat izin saat datang ke desa untuk pembagian sembako, karena sasaran kami biasanya lebih dari 50 orangDenpasar (ANTARA) - Relawan Bali bernama Let's Help Bali (COVID-19) menyalurkan bantuan ke beberapa panti asuhan, panti jompo, yayasan hingga ke Pusat Layanan Autis (PLA) di wilayah Bali selama masa pandemi COVID-19.
"Kita bergerak secara spontanitas dengan menggalang donasi dari teman-teman di Australia karena kebetulan Ketua Relawan kami berasal dari sana, jadi mengajak orang-orang di sana untuk berdonasi. Juga beberapa kawan di Bali memberikan donasi dan selanjutkan kita alokasikan menjadi sembako," kata anggota relawan Let's Help Bali Kukuh Wicaksono saat dihubungi di Denpasar, Bali, Senin.
Ia mengatakan selama pandemi ini, lebih sering menyasar panti asuhan, kos-kosan dan yayasan. Tim relawan ini tersebar di seluruh Bali, agar bantuan dapat tersalurkan secara merata.
Baca juga: Problematika Bali terima wisatawan mancanegara di tengah pandemi
Baca juga: Rektor ISI: Kualitas seni tidak boleh menurun saat pandemi
"Saya berharap WNI bisa ikut terlibat membantu sesama lebih banyak dan ikut tergerak seperti warga Australia. Lalu, dari sisi pemerintahan juga bisa ikut membantu, salah satunya dengan memudahkan mengatur surat izin saat datang ke desa untuk pembagian sembako, karena sasaran kami biasanya lebih dari 50 orang," katanya.
Sebelumnya, pada Rabu (7/04) tim relawan Let's Help Bali telah menyalurkan 101 sembako kepada keluarga dari anak penderita gangguan autisme yang terdampak akibat COVID-19.
Ketua Pelaksana Harian Pusat Layanan Autis Kota Denpasar Nyoman Andika mengatakan tidak sedikit anak didik dengan spektrum autisme ini berasal dari keluarga menengah ke bawah. Sehingga bantuan dari relawan ini sangat membantu, terutama dalam situasi pandemi COVID-19.
"Apalagi di sini banyak golongan menengah ke bawah, banyak yang latar belakang orang tuanya dari pariwisata, kemudian terdampak COVID-19, tidak mendapat pekerjaan lagi hingga mempengaruhi penghasilannya," katanya.
Baca juga: Bali hasilkan limbah medis 3 ton sehari selama pandemi COVID-19
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021