Ankara (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan aksi unjuk rasa yang dilakukan sepanjang berlangsungnya KTT G-20 di Toronto seharusnya bisa berjalan dengan tertib karena isu-isu yang diangkat sebenarnya telah diperjuangkan untuk dibicarakan dalam KTT G-20.

"Tentu menjadi perhatian kita tentang adanya unjuk rasa di Toronto, unjuk rasa wajar namun tetap damai dan mematuhi hukum yang berlaku," kata Presiden dalam keterangan pers kepada wartawan di Ankara, Turki, Senin malam atau Selasa dini hari waktu Jakarta tentang hasil-hasil KTT G-20.

Presiden mengatakan saat menelaah dan mendengarkan, melalui liputan media, tema dan keinginan para pengunjuk rasa, sebetulnya bagi delegasi Indonesia apa yang diminta dan isu yang diangkat bukanlah hal baru.

"Buat Indonesia sebenarnya tidak ada yang baru. Misalkan mereka mengingatkan tentang MDG`s, urusan global poverty juga tentang kerusakan lingkungan serta masalah perdagangan yang adil," kata Presiden.

Presiden mengatakan Indonesia dalam berbagai forum internasional, termasuk G-20 terus menyampaikan sejumlah hal tersebut.

"Itu merupakan isu-isu yang selalu disampaikan negara berkembang. Kita sampaikan itu dalam G-20. Dengan demikian topik dan isu yang diangkat dalam pertemuan G-20 banyak yang sesuai dengan harapan kita," kata Presiden.

Sementara, kata Presiden, untuk KTT G-20 di Korea akhir tahun ini telah banyak isu yang akan dibicarakan antara lain tentang World Trade Organization dan penyelesaian perundingan putaran Doha, perlunya ada kerjasama yang erat dan imbang antara negara maju dan berkembang serta membicarakan representasi G-20 dari negara-negara di benua Afrika.

Sebelumnya, unjuk rasa menentang pertemuan G-20 terjadi di Toronto pada 26 Juni 2010. Seperti dikutip dari media lokal hingga saat ini setidaknya 500 orang telah ditahan karena aksi demonstrasi itu diwarnai kerusuhan dengan merusak sejumlah fasilitas umum serta membakar beberapa kendaraan otoritas keamanan.
(P008/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010