"Proyek-proyek tersebut melingkupi berbagai faktor seperti infrastruktur, perkebunan, dan sektor riil lainnya," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Kalbar M Zeet Hamdy Assovie di Pontianak, Selasa.
Proyek itu diantaranya pelabuhan internasional di Tanjung Gundul (Kabupaten Bengkayang), Bandar Udara Kota Singkawang dan jalan kereta api lintas Borneo.
Menurut M Zeet, proyek yang ditawarkan itu sudah mempunyai studi kelayakan awal. "Kalau belum ada, tidak kita tawarkan," kata dia.
Sebanyak perwakilan dan pengusaha 17 negara dari kawasan Timur Tengah, perwakilan Indonesia di Timur Tengah, sejumlah duta besar seperti Yordania, Palestina dan Libya, hadir dalam pertemuan dengan pengusaha dan pemerintah daerah di Kalbar.
Pertemuan itu difasilitasi Kementerian Luar Negeri dengan tema "Indonesia Middle East Update Forum".
M Zeet mengatakan, ini merupakan kunjungan pertama pengusaha dan perwakilan negara Timur Tengah ke Kalbar.
Pengusaha Timur Tengah dulunya lebih dikenal menanamkan dana di sektor finansial dan perbankan.
"Sekarang mereka sudah mulai ikut di sektor riil seperti perkebunan, infrastruktur, pertanian," kata M Zeet.
(T011/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010