New York (ANTARA News) - Harga minyak jatuh pada Senin, karena badai tropis Alex tampaknya tidak menuju arah anjungan-anjungan di Teluk Meksiko. Hal ini mengurangi kekhawatiran pasokan.
Seperti dilaporkan AFP, kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Agustus, ditutup di 78,25 dolar per barel, turun 61 sen dari Jumat.
Minyak mentah Brent North Sea di London untuk pengiriman Agustus turun 53 sen menjadi mantap pada 77,59 dolar.
Pasar terus mengawasi ketat pada Alex, badai besar pertama musim angin topan Atlantik.
"Badai tropis Alex kemungkinan besar tidak akan menjadi masalah bagi BP karena jalurnya jauh di selatan zona tumpahan minyak. Sekarang kita hanya berharap bahwa badai lain tidak berkembang," kata Phil Flynn dari PFG Best.
Dengan produksi rata-rata sebesar 1,7 juta barel minyak mentah per hari, Teluk Meksiko mencatat lebih dari 30 persen dari produksi minyak di Amerika Serikat, negara konsumen energi terbesar dunia.
Harga minyak melonjak minggu lalu karena pasar mengkhawatirkan potensi dampak Alex pada pasokan energi global dan operasi bencana yang terlibat dalam tumpahan minyak besar BP yang mendorong kontrak New York 2,35 dolar lebih tinggi pada Jumat.
"Harga naik dengan mantap pada akhir minggu setelah Alex, badai pertama musim 2010, berhembus," kata analis Christophe Barret dari Credit Agricole CIB.
"Sementara dampak badai tampak terbatas, badai bertindak sebagai pengingat potensi gangguan parah untuk musim angin topan mendatang."
Perusahaan minyak Shell dan ExxonMobil mengatakan pada Senin mereka telah mengevakuasi staf dari anjungan lepas pantai mereka di Teluk sebagai tindakan pencegahan.
Shell telah mengevakuasi 700 orang, hampir separuh dari staf yang bekerja pada anjungan di daerah tersebut, sementara ExxonMobil memindahkan personil yang tidak penting.
Chevron mengatakan tengah memantau situasi dan menekankan produksi tidak terpengaruh.
Menurut pihak otoritas cuaca AS, Alex diperkirakan dapat berkembang menjadi badai pada Selasa.
Harga minyak juga ditekan oleh kenaikan dolar terhadap euro, kata Jason Schenker dari Prestige Economic.
Unit AS yang lebih kuat membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang bersama oleh 16 negara Eropa.
Kepala Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Sekretaris Jenderal Abdalla Salem El-Badri, mengatakan selama akhir pekan bahwa harga minyak "nyaman" dan kartel tidak punya rencana untuk mengubah strategi produksinya.
Pada Senin kepala OPEC mendesak Amerika Serikat untuk mempertimbangkan kembali larangan pengeboran laut dalam segera setelah bencana tumpahan minyak di Teluk Meksiko.
"Kita tidak harus benar-benar melarang hal itu dan kita seharusnya tidak melompat ke kesimpulan tanpa studi serius," kata Sekjen OPEC Abdullah al-Badri setelah pertemuan dengan kepala energi Uni Eropa di Brussels.
Dia mengatakan, bisnis minyak memeriksa kembali metodenya setelah ledakan 20 April di rig yang disewa BP di lepas pantai Louisiana membunuh 11 pekerja, dan menyebabkan tumpahan minyak terburuk dalam sejarah Amerika.
BP mematok biaya tumpah kepada perusahaan tersebut hingga Senin pada 2,65 miliar dolar.(A026/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010