Kekalahan 0-3 (18-25, 18-25, 16-25) dari Taiwan merupakan yang kedua dialami Maya Puspita dan kawan-kawan, setelah pada laga pertama dibungkam tim Zobahan Iran juga dengan 0-3.
Hasil ini juga membuat peluang Indonesia untuk menembus babak perempat final, karena dua lawan berikutnya yang dihadapi cukup berat, yakni J.T. Marvelous Jepang (29/6) dan So Baek Su Korea Utara (30/6).
Sementara Taiwan yang sudah mengemas dua kemenangan dari tiga laganya, memastikan satu tempat di babak delapan besar. Taiwan menyisakan satu laga melawan salah satu favorit juara, Jepang.
"Permainan anak-anak sudah lebih bagus dibandingkan dengan penampilan sebelumnya, tapi mereka masih sering melakukan kesalahan sendiri dan kehilangan banyak poin," kata Pelatih Indonesia, Victor Laiyan usai pertandingan.
Menurut Victor, faktor mental bertanding dan minimnya jam terbang pemain menjadi penyebab kegagalan meredam Taiwan.
"Masalah mental dan jam terbang tidak bisa dibohongi. Tapi, justru ini menjadi pelajaran berharga bagi anak-anak agar semakin berkembang," kata Victor menambahkan.
Tim Indonesia tampil percaya diri di awal set pertama dan mampu mengimbangi permainan Taiwan. Variasi serangan dari Maya Kurnia Indri, Agustin, dan Novia Andriyanti, serta Amalia Fajrina berhasil membuahkan angka.
Namun, kesalahan mendasar dalam penerimaan bola pertama (servis) yang tidak sempurna itu membuat lawan dengan mudah menambah angka. Kondisi sama juga masih terjadi pada set kedua.
Di set ketiga, Indonesia mencoba bangkit untuk mengejar ketinggalan dan sempat memimpin 8-6. Tapi, Taiwan tetap berada di atas angin dan balik menekan untuk memimpin 15-19.
Dalam posisi tertekan, permainan Indonesia makin tidak berkembang dan membuat Taiwan dengan mudah merebut kemenangan 16-25.
(D010/D007/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010