Tim medis dalam hajat pengobatan gratis terpaksa menghentikan kegiatannya karena pihak Desa Sirnajaya dan Camat Warungkiara Eri Estanto meminta tim membuat surat pernyataan bermeterai bahwa kegiatan itu bukan mal praktik.
Informasi yang diperoleh ANTARA, Senin petang, menyebutkan, penghentian kegiatan pengobatan gratis yang digelar Ribka Tjiptaning itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, ketika 200 orang warga tengah menghadiri pengobatan gratis.
"Kami menolaknya dan kami menilai sudah berlebihan karena tim medis yang diterjunkan atas penugasan langsung Ketua Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan tersebut merupakan tenaga profesional. Sehingga kami memutuskan agar pengobatan gratis tersebut dihentikan," kata Humas Tim Pengobatan Gratis, Andi Suherlan.
Ketua Komisi IX DPR RI, Ribka Tijptaning, mengatakan, kegiatan pengobatan gratis ini merupakan ungkapan terima kasihnya kepada warga Sukabumi yang telah memilihnya kembali menjadi wakil rakyat.
"Apa salahnya, jika saya ingin mengucapkan terima kasih kepada warga Sukabumi yang telah memilih saya dengan menggelar kegiatan sosial. Ini sangat berlebihan bila kegiatan sosial ini dianggap salah dan dipersulit," kata anggota DPR dari Fraksi PDIP itu.
Kegiatan sosial itu telah berlangsung selama kurang lebih satu bulan dengan target kegiatan seluruh kecamatan di Kabupaten dan Kota Sukabumi.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Asep Wahyu NB mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap dan tindakan camat Waringkiara yang telah mempersulit pelaksanaan pengobatan gratis, padahal kegiatan yang digelar berdasarkan permintaan warga.
"Di beberapa kecamatan kegiatan ini berjalan mulus. Saya sangat kecewa jika pemerintah kecamatan dan desa mempersulitnya sebab kondisi warga saat ini sangat membutuhkan kegiatan-kegiatan seperti ini," katanya yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Barat.
Ia menegaskan, tindakan camat tersebut diindikasikan telah memarginalkan salah satu partai politik.
Di tempat terpisah, Camat Warungkiara Eri Estanto mengaku tidak penah membubarkan atau menghentikan kegiatan pengobatan gratis Ribka Tjiptaning, tetapi pihaknya hanya meminta agar ada penjelasan tentang tim medis yang diterjunkan.
"Saya hanya ingin ada kejelasan siapa dan dari mana saja tim medis yang diterjunkan karena ini menyangkut nyawa orang. Surat materai yang ditawarkan tersebut hanya solusi jika terjadi sesuatu, maka dapat dipertanggungjawabkan," katanya.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010