Padang (ANTARA News) - Kantor Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumatera Barat dilempari bom molotov oleh orang tidak dikenal pada Senin sekitar pukul 03.00 WIB.
Ronal (30), kader PKS di Padang menceritakan bahwa dirinya ketika itu sedang berada di dalam kantor bersama dua orang temannya.
"Ketika itu kami sedang tidur di dalam kantor DPW PKS Sumbar. Kami pun terjaga ketika mendengar suara keras dari luar kantor," katanya.
Mereka lantas keluar untuk melihat apa yang terjadi. "Kami melihat pecahan botol berserakan serta tumpahan bahan bakar yang berada di teras kantor ini," katanya.
"Untung saja kami cepat bangun dan melihat apa yang terjadi di teras kantor. Jika kami telat, kantor ini terbakar akibat lemparan bom molotov oleh orang tak dikenal itu," katanya.
Aksi lemparan bom molotov ini tidak saja terjadi di kantor DPW PKS Sumbar, tetapi juga di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Padang yang berada di Jalan Jati, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang.
Taufik salah seorang Pandu PKS menuturkan bahwa kantor DPD PKS Kota Padang juga dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal.
Seusai menonton pertandingan Piala Dunia 2010 yang ditayangkan televisi swasta, kata dia, dua petugas piket mendengar suara yang keras dari luar kantor.
"Pada saat itu mereka langsung keluar kantor, dan melihat pecahan botol serta tumpahan bahan bakar jenis solar," katanya.
Kemudian, petugas piket ini langsung memberitahukan kepada Ketua DPD PKS Padang sekitar pukul 04.00 WIB, sedangkan kader PKS lainnya melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerag (Kapolda) Sumbar, Brigjen Pol. Andoyono, membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga atas kejadian tersebut.
"Laporan warga tersebut langsung ditindaklanjuti, dan kami telah mengirim beberapa orang petugas ke lokasi kejadian," katanya.
Saat ini, kata dia, pihak kepolisian sudah mengamankan semua barang bukti berupa pecahan botol yang bersumbu, baik di kantor DPW maupun DPD PKS.
"Petugas masih melakukan penyelidikan kasus tersebut. Kami telah meminta keterangan saksi terkait dengan aksi lemparan bom molotov itu," katanya menegaskan.
(KR-ZON/D007/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010