Denpasar (ANTARA News) - Sejumlah subak di wilayah Kota Denpasar, Gianyar dan Kabupaten Tabanan dijadikan sasaran penelitian Fakultas Pertanian (FP) Universitas Udayana untuk memperoleh model pengembangan agrowisata berbasis subak.
"Peleitian tersebut melibatkan seorang dosen yang tengah menyelesaikan program S-3 dan 12 mahasiswa untuk menyelesaikan S-1," kata Guru Besar FK Unud Prof Dr I Wayan windia, MS yang memimpin penelitian tersebut di Denpasar Senin.
Ia mengatakan, ke-12 mahasiswa FP yang dilibatkan dalam penelitian itu juga akan memperoleh bahan menyusun sekripsi yang akan dipertanggungjawabkan dihadapan tim dosen penguji.
Subak yang menjadi sasaran penelitian antara lain subak subak Anganbaya, Penatih Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar, Subak Lodtunduh Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dan subak Guama di Kabupaten Tabanan.
"Subak yang merupakan bagian dari kehidupan budaya Bali, diharapkan penelitiannya rampung dalam tahun ini," harap prof Windia.
Windia sebelumnya juga pernah melakukan penelitian model pengembangan ketahanan pangan berbasis sistem subak di Bali.
Hasil penelitian yang dilakukan Unud itu sebagai salah satu masukan kepada eksekutif dan legislatif dalam memantapkan pelaksanaan pembangunan sektor pertanian di Bali.
Hal itu dinilai sangat penting, mengingat sektor pertanian di Bali dalam beberapa tahun belakangan kurang diminati anak-anak muda dan peralihan fungsi lahan pertanian sekitar 750 hektar setiap tahunnya tidak dapat dihindari.
Ia berharap melalui hasil penelitian yang dilakukan dapat menemukan model yang tepat dalam pengembangan agrowisata berbasis subak di Pulau Dewata.
Penelitian tersebut menyangkut berbagai aspek antara lain struktur sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di daerah sasaran penelitian.
Selain itu kebijakan pengembangan agrowisata, keragaan pengelolaan agrowisata di daerah yang dijadikan sampel menyangkut SDM dan infrastruktur serta manfaat agrowisata terhadap kondisi sosial-budaya dan ekonomi masyarakat, ujar Wayan Windia.
(I006/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010