"Aparat keamanan TNI dan Polri harus terus berjaga di setiap titik dengan jumlah personel yang memadai sehingga masyarakat merasa tenang dan tidak takut dalam melakukan aktivitas keseharian," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Politisi Partai Golkar tersebut juga menyampaikan duka mendalam atas tewasnya dua orang guru yang ditembak oleh KKB. Azis menilai perbuatan itu merupakan teroris sesungguhnya.
Baca juga: Kepsek SMP: Rumah korban penembakan di Beoga sempat dikepung KKB
Baca juga: Cerita Kepala SMPN Beoga Puncak selamat dari serangan KKB
Baca juga: Keluarga korban: Tembak mati guru di sekolah kejahatan kemanusiaan
Hampir setiap tahun, ujar dia, peristiwa teror dilakukan oleh KKB terhadap masyarakat sipil. Namun, aparat masih kerap kecolongan dan lambat untuk menangkap serta memburu kelompok tersebut.
"Kerahkan seluruh kekuatan aparat keamanan kita, jangan sampai warga papua terus jatuh berguguran akibat ulah KKB," katanya.
Terakhir, alumni Fakultas Hukum Universitas Trisakti tersebut mengajak semua pihak untuk terus mencari solusi agar Tanah Papua aman, damai serta masyarakatnya sejahtera.
Sebelumnya, pejabat Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia mengatakan penembakan terhadap guru oleh KKB di Beoga merupakan yang kedua kalinya dalam sepekan.
"Benar telah terjadi penembakan terhadap guru SMP Negeri 1 Julukoma hingga korban meninggal dunia oleh kelompok separatis bersenjata," kata Kompol Nyoman.
Korban diketahui tertembak di rumahnya yang berada di ujung Bandara Beoga pada Jumat (9/4) petang sekitar pukul 16.45 WIT.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021